Ekspor-Impor Melambat, Arus Peti Kemas Tanjung Priok April Turun 5%

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.
Ilustrasi, kegiatan bongkar muat peti kemas. Sepanjang Januari-April 2020 arus peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok tercatat kurun karena masih ekspor-impor masih melambat.
18/5/2020, 13.38 WIB

Sejak kuartal I 2020, Pelindo II telah merespons pandemi corona dengan melakukan penerapan prosedur kesiapsiagaan dan pencegahan di seluruh lini operasional. Hal ini sebagai dilakukan agar setiap kapal dapat terlayani sesuai dengan jadwal kedatangannya tanpa terganggu adanya pembatasan aktivitas masyarakat secara umum.

Tren penurunan penurunan throughput telah dirasakan sejak awal tahun, ketika Tiongkok terkena wabah virus corona. Pada Januari-Februari 2020, terjadi penurunan throughput peti kemas sebesar 5,13%. Namun, penurunan arus peti kemas di dua bulan pertama 2020 sedikit tertahan pada Maret 2020.

Perseroan pun berharap pandemi corona segera berlalu, sehingga aktivitas produksi bisa kembali normal, yang otomatis akan menggerakkan kembali peningkatan throughput peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok.

Arif menjelaskan, sepanjang kuartal I 2020 Pelindo II menerapkan pengaturan yang ketat untuk arus peti kemas, meski di tengah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ia mencontohkan, operasional pelayanan kepelabuhanan terus berjalan dengan pengaturan deployment yang diperhitungkan sesuai dengan jadwal kedatangan kapal.

"Melalui cara ini, kapal yang masuk dapat tetap terlayani dengan baik, meski di tengah pembatasan aktivitas masyarakat secara umum," ujarnya.

(Baca: Meski Berlaku PSBB, Ekspor-Impor di Tanjung Priok Tetap Berjalan)

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah