Usai Dilantik, Murad Ismail Bakal Moratorium Investasi di Maluku

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden Joko Widodo (kedua kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kanan) memberikan ucapan selamat kepada Gubernur Maluku Murad Ismail (kiri) seusai dilantik di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Penulis: Dimas Jarot Bayu
24/4/2019, 19.30 WIB

Gubernur Maluku Murad Ismail akan memoratorium investasi di daerahnya pada awal masa jabatannya. Hal tersebut dilakukan untuk membenahi sektor yang ia nilai bermasalah saat ini, khususnya di bidang pertambangan.

Murad mengatakan, banyak investor di Maluku, khususnya di bidang pertambangan, yang menanamkan modalnya tidak secara terbuka. Hal tersebut lantas merugikan masyarakat di sana. "Banyak sekali investor di Maluku, tapi di bawah tangan dan tertutup," kata Murad di Istana Negara, Jakarta, Rabu (24/4).

Dengan moratorium, Murad bersama wakilnya, Barnabas Orno akan membenahi sistem perizinan sehingga investasi yang masuk lebih transparan. Selain itu, Murad akan mengkaji kembali investasi yang berguna bagi masyarakat dan daerah. Sebab, jika investor mengambil semua kekayaan alam, Murad menyebut masyarakat tidak akan mendapat apa-apa.

(Baca: Jokowi Lantik Eks Komandan Korps Brimob Jadi Gubernur Maluku)

Ia pun menjanjikan akan membangun dermaga besar di tiap kota/kabupaten di Maluku, agar harga-harga barang dari Maluku lebih kompetitif. Selain itu, pembangunan dermaga diharapkan mampu membuat harga-harga kebutuhan pokok untuk masyarakat Maluku bisa lebih terjangkau, seperti bahan bakar minyak (BBM) misalnya.

"Saat ini, harga bahan bakar minyak (BBM) di Maluku jauh lebih mahal ketimbang di Papua. Minimal sebelas kabupaten/kota di Maluku punya dermaga besar," kata Murad.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu