Mengenal Tapak Tuan, Jejak Kaki Raksasa yang Melegenda di Aceh Selatan

ANTARA FOTO/ Irwansyah Putra/tom.
Ilustrasi, wisatawan mengunjungi situs wisata legenda tapak kaki tuan tapa di Tapaktuan, Aceh Selatan, Aceh, Jumat (6/5/2022).
Penulis: Tifani
Editor: Agung
6/9/2022, 13.04 WIB

Meski Sang Putri telah kembali ke pelukan raja dan permaisuri, namun keduanya tidak kembali lagi ke kerajaan dan memilih menetap di Aceh. Keluarga kerajaan itu lalu bermukim di dekat gua Syekh Tuan Tapa, yang kemudian menjadi cikal bakal pemukiman Tapak Tuan. Tak lama berselang setelah kejadian itu, Syech Tuan Tapa menghilang di sebuah lokasi.

Tidak jauh dari tapak kaki raksasa tersebut juga terdapat batu di tengah laut yang diyakini sebagai kopiah Tuan Tapa yang kini sudah menjadi batu. Kopiah itu terlepas saat pertarungan terjadi. Tongkat yang sudah menjadi batu pun ada di sana.

Kemudian berjarak 5 km dari lokasi tapak, ada karang berbentuk hati di Desa Batu Itam dan sisik naga di Desa Batu Merah. Menurut cerita, bekas potongan tubuh naga jantan yang kalah bertarung. Ada juga karang berbentuk layar kapal di Pantai Batu Berlayar, Desa Damar Tutong, Kecamatan Samadua, Aceh Selatan, yang terletak sekitar 20 km dari tapak kaki raksasa.

Konon karang itu sisa kapal raja dan permaisuri Kerajaan Asralanoka yang hancur ketika pertempuran. Legenda Tapak Tuan semakin lengkap dengan ditemukannya sebuah makam raksasa. Makan tersebut memiliki lebar dua meter dan panjang 15 meter di Masjid Tuo, Kelurahan Padang, Tapak Tuan.

Sementara makam Tuan Tapa diyakinin oleh masyarakt sekitar berada di Kampung Padang, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan. Berjarak sekitar 10 km dari jejak Tuan Tapa yang terletak di pinggir laut Gunung Lampu.

Makam Tuan Tapa berada dibelakang sebuah masjid yang berdiri kokoh dengan sebutan Masjid Tua yang berhadapan dengan sebuah Madrasah Aliyah Negeri 1 Tapak Tuan.

Makam Tuan Tapa berukuran sangat besar, mencapai 25 meter panjangnya dan 8 meter lebarnya. Wisata tapak sendiri juga memiliki mitos, menjadi sebuah peraturan yang harus para wisatawan patuhi saat berkunjung ke jejak kaki raksasa ini. Peraturannya sederhana, yaitu tidak boleh terlalu girang, takabur, berkata kotor, dan melakukan perbuatan yang tidak senonoh.

Jika melanggar maka siap-siaplah ombak akan menyeret dan menenggelamkan wisatawan yang berani melanggar aturan. Tujuan setiap peraturan di tempat wisata tertentu adalah agar etika pengunjung terjaga.

Halaman: