Menteri ESDM Minta PLN Proaktif Tawarkan Listrik Ke Industri

ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ilustrasi, Menteri ESDM Arifin Tasrif memaparkan kinerja saat Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (27/1/2020). Arifin meminta PLN aktif menawarkan listrik kepada industri.
6/3/2020, 21.42 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM meminta agar Perusahaan Listrik Negara (PLN) lebih proaktif dalam menawarkan listrik kepada pelaku Industri. Hal itu sebagai upaya agar program 35 ribu megawatt (MW) dapat terserap secara maksimal.

"Perlu proaktif PLN, marketing, business to business. PLN harus lebih didorong," ujar Arifin di kantornya, Jumat (6/3).

Jika program 35 ribu MW rampung, lanjut Arifin, Indonesia bakal kelebihan pasokan listrik. Sebab, pertumbuhan konsumsi listrik hanya berkisar 4%.

Sedangkan program tersebut dicanangkan dengan target konsumsi listrik sebesar 6,5%. Dia pun berharap program tersebut dapat didistribusikan merata termasuk pada industri.

"Tenaga listirk ini harus disalurkan supaya jangan ada pembangkit yang menganggur," ujarnya.

Terlebih lagi pertumbuhan konsumsi listrik khususnya pada sektor industri tahun ini diproyeksi lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Hal ini dipicu penyebaran virus corona (Covid-19) yang berasal dari Tiongkok masih mengancam pertumbuhan perekonomian global.

Di sisi lain, Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasojo tidak membalas pesan yang disampaikan Katadata.co.id terkait imbauan Menteri ESDM tersebut.

(Baca: Demi Proyek 35 GW, Menteri ESDM: Jangan Bangun Sumber Listrik Sendiri)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menyebut program pembangkit listrik 35 ribu MW bakal selesai pada 2029. Padahal sebelumnya pemerintah menargetkan proyek tersebut dapat rampung pada 2019.

Pemerintah pun hanya menargetkan 8.823 MW bisa masuk tahapan commercial on date (COD) hingga akhir 2020. Sedangkan realisasi operasi pembangkit listrik dalam program 35 ribu MW pada tahun lalu baru mencapai 6.811 MW.

Angka tersebut memang meningkat sebesar 2.865 MW dibandingkan dengan status akhir Oktober 2019 sebanyak 3.146 MW. Ini berarti sebesar 15.634 MW dari program 35 ribu MW akan beroperasi hingga tahun ini.

Sedangkan porsi total kapasitas terpasang pembangkit listrik sampai akhir 2019 mencapai 69,57 GW yang terdiri dari 60% Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), disusul Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU), dan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) sebesar 29%.

(Baca: Beberapa Proyek PLN Tertunda Karena Virus Corona)

Reporter: Verda Nano Setiawan