Freeport Keruk 46 Juta Ounce Emas dari Tambang Terbuka di Papua

www.npr.org
Ilustrasi, tambang terbuka yang dikelola Freeport Indonesia. Freeport berhasil memproduksi 27 miliar tembaga dari wilayah pertambangan terbuka Grasberg di Papua.
24/1/2020, 17.32 WIB

Pada pertengahan Desember 2019, produksi tambang dari wilayah tersebut bisa meningkat menjadi 17 ribu metrik ton per hari karena program perawatan. Freeport menargetkan produksi dari tambang bawah tanah tersebut mencapai 30 ribu metrik ton per hari pada 2020.

Kemudian, produksi tambang bawah tanah Grasberg diharapkan naik hingga 60 ribu metrik ton pada 2021 dan mencapai 130 ribu metrik ton pada 2023.

Selain itu, Freeport juga berharap produksi dari tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone (DMLZ) bisa meningkat pada 2020. Rata-rata produksi bijih pada triwulan keempat 2019 mencapai 14.900 metrik ton per hari dan naik hingga 16 ribu metrik ton pada akhir tahun lalu.

Freeport memproyeksi produksi bijih dari DMLZ pada 2020 bisa mencapai 29 ribu metrik ton dan terus meningkat menjadi 60 ribu ton pada 2021. Kemudian, Freeport menargetkan produksi tambang tersebut bisa mencapai 80 ribu metrik ton per hari pada 2022.

"Setelah 2022 akan mencapai sekitar 200 ribu ton bijih per hari," kata Riza.

(Baca: Ekspor Freeport Turun, Penerimaan Bea Keluar Anjlok 48%)

Halaman: