Persediaan Minyak AS Naik, Harga Minyak Turun ke US$ 58,1 per Barel

Katadata
Ilustrasi kilang minyak. Harga minyak hari Rabu (19/9) turun 2% dipicu meningkatnya stok AS.
19/9/2019, 09.46 WIB

Harga minyak dunia kembali turun sekitar 2% pada perdagangan Rabu atau Kamis (19/9) waktu Indonesia. Penurunan terjadi karena kenaikan stok minyak mentah Amerika Serikat (AS). Selain itu ada pula dampak pernyataan Arab Saudi  yang menyebutkan kapasitas produksi kembali seperti semula pascaserangan ke kilang Saudi Aramco akhir pekan lalu.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka jenis Brent turun 1,5% ke angka US$ 63,60 per barel. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS anjlok 2,1% ke US$ 58,11 per barel.

Menurut data Energy Information Administration AS, stok minyak mentah AS pada pekan lalu naik 1,1 juta barel atau berbanding terbalik dengan ekspektasi pasar yang turun 2,5 juta barel.

(Baca: Arab Saudi Sebut Pasokan Pulih, Harga Minyak Turun 6%)

Harga juga berada di bawah tekanan setelah bank sentral AS memangkas suku bunga 25 basis poin untuk kedua kalinya tahun ini. “Volatilitas yang tinggi ini timbul dari meningkatnya risiko geopolitik bersamaan dengan masalah kelebihan pasokan atau lemahnya permintaan,” demikian keterangan bank Tudor Pickering Holt dilansir dari Reuters.

Ketegangan di Timur Tengah semakin meningkat setelah Kementerian Pertahanan Saudi mengklaim adanya bukti-bukti keterlibatan Iran dalam serangan ke kilang Saudi Aramco. Meski begitu, Iran tetap membantah terlibat dalam kejadian tersebut.

"Serangan itu merupakan eskalasi yang jelas dalam ketegangan Timur Tengah yang sedang berlangsung," kata Pusat Studi Kajian Strategis & Internasional (CSIS).

Harga minyak sempat melejit 15% usai serangan drone ke kilang Aramco terjadi Sabtu (14/9) lalu. Namun harga mulai turun 6% pada Selasa (17/9) setelah Menteri Energi Saudi mengatakan pasokan minyak telah diamankan.

(Baca: Drone Pemberontak Yaman Serang Kilang Minyak Terbesar Arab Saudi)

Reporter: Verda Nano Setiawan