Kerja sama Saudi Aramco dengan Pertamina untuk pengembangan kilang Cilacap sejatinya sudah disepakati sejak 2015. Dalam kerja sama ini, Saudi Aramco menyatakan siap menanamkan modal hingga US$ 6 miliar atau setara Rp 87 triliun.

Namun, Aramco meminta beragam syarat, seperti insentif pajak, lahan, hingga penyerahan aset ke anak perusahaan nantinya. Pertamina menargetkan proyek ini bisa rampung pada 2023.

Aramco Akuisisi Penuh Perusahaan Patungan dengan Shell 

Di tengah pembahasan kilang Cilacap yang masih berjalan, Saudi Aramco menyatakan akan mengakusisi 50% saham Royal Dutch Shell di perusahaan patungan kilang mereka, Saudi Aramco Shell Refinery Co (SASREF). Akuisisi bernilai US$ 631 juta tersebut ditargetkan selesai pada akhir 2019.

SASREF yang berlokasi di kota industri Jubail di Arab Saudi memiliki kapasitas penyulingan minyak mentah 305.000 barel per hari (boh). Saudi Aramco akan mengambil kepemilikan penuh dan mengintegrasikan kilang ke dalam portofolio hilirnya yang sedang tumbuh.  

"SASREF akan terus menjadi fasilitas penting dalam bisnis penyulingan dan bahan kimia kami," kata Senior Wakil Presiden bidang Hilir Aramco Abdulaziz al-Judaimi dalam pernyataan , Senin (22/4).

Aramco memang menargetkan bisa menjadi pemimpin global di sektor bahan kimia dan energi terintegrasi terbesar di dunia. Aramco bahkan berencana terus memperluas operasi pemurnian dan produksi petrokimia.

Halaman: