Investasi Listrik 2018 Sentuh Level Tertinggi Meski di Bawah Target

Katadata | Arief Kamaludin
10/1/2019, 17.46 WIB

Investasi sektor kelistrikan tahun 2018 gagal mencapai target. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat sepanjang tahun lalu, investasi hanya mencapai US$ 11,28 miliar dari target Rancangan Pembangunan Nasional Jangka MenengahNasional (RPJMN) sebesar US$ 12,2 miliar.

Direktur Pembinaan Program Ketengalistrikan Jisman Hutajulu mengatakan target itu tidak tercapai karena pembangunan pembangkit listrik. "Masih ada kendala dengan pembebasan lahan dan izin lingkungan, kata dia di Jakarta, Kamis (10/1).

Menurut Jisman, data investasi itu hanya berasal dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan PT Perusahaan Listrik Negar (PLN)(Persero). Jadi masih ada investasi yang belum tercatat seperti PT Bekasi Power, PT Cikarang Listrindo Tbk, PT Krakatau Daya LIstrik.

Alhasil, tahun ini pihaknya akan mengumpulkan data yang lebih realisatis. Dengan cara, membuat format pengisian data investasi yang lebih mudah. "Mereka investasi di sana, tapi masih belum terlihat data yang jelas ke Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan," kata Jisman.

Penyebab lain tak tercapainya investasi adalah perubahan jadwal pembangkit yang beroperasi secara komersial (Comercial Operation Date/COD). Sehingga, jumlah investasinya menyesuaikan.

(Baca: Rugi Rp 18 Triliun, PLN Belum Akan Naikkan Tarif Listrik)

Namun, jika dilihat dilihat dari tahun sebelumnya, investasi pada 2018 merupakan capaian investasi tertinggi sejak lima tahun lalu. Tahun 2014 tercatat jumlah investasi di sektor listrik hanya mencapai US$ 3,9 miliar. Investasi 2015 sebesar US$ 8,1 miliar. Sedangkan, 2016 tak mengalami perubahan yaitu US$ 8,1 miliar. Investasi pada 2017 US$ 9,1 miliar.