Pernyataan Presiden Trump yang membuat harga minyak jatuh, adalah Amerika Serikat akan tetap menjadi mitra setia Arab Saudi meskipun telah mengetahui Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman diduga terlibat dalam pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi. Hal ini menjadi sentimen harga minyak di pasar global.

Tindakan Trump ini dinilai meredakan kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan minyak di tengah meningkatnya ketegangan AS-Saudi. "Jika kami memutuskan hubungan dengan mereka, saya pikir harga minyak Anda akan naik," kata Trump kepada wartawan Selasa malam (20/11) mengutip Bloomberg, Rabu (21/11).

Namun pernyataan Trump itu menuai kritik sejumlah pihak. Salah satunya Senator Republik Lindsey Graham yang mengecam keputusan Trump. "Meski Arab Saudi adalah sekutu strategis, perilaku putra mahkota dalam berbagai cara telah menunjukkan tidak menghormati hubungan, " kata Lindsey.

(Baca: Pelemahan Rupiah dan Harga Minyak Merontokkan Harga Saham)

Adapun penurunan harga minyak itu terjadi jelang pertemuan Anggota OPEC di Wina, Austria 6 Desember mendatang.  Para mitra OPEC bersiap untuk memangkas produksi sebanyak 1,4 juta barel per hari ketika mereka bertemu di Wina nanti.

Halaman: