Untuk mengelola risiko fluktuasi bahan bakar, Adaro telah melakukan lindung nilai untuk sekitar 20% dari kebutuhan bahan bakar untuk tahun 2018 pada harga yang lebih rendah daripada anggaran.

Bagian atas kerugian neto ventura bersama Adaro Energy sebesar US$ 65,7 juta. Tahun lalu, perusahaan masih medapatkan keuntungan sebesar US$ US$ 7,1 juta.

Presiden Direktur & Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir tetap memiliki keyakinan terhadap fundamental pasar batu bara di jangka panjang. “Kami terus mengeksekusi prioritas strategis untuk memastikan penciptaan nilai yang berkelanjutan dan di saat yang sama mempertahankan posisi keuangan yang sehat serta menghasilkan laba yang tinggi,” ujar dia berdasarkan keterangan resminya, Rabu (31/10).

Sementara itu, kas dan setara kas perusahaan turun 25% menjadi US$ 964,7 juta dari posisi akhir tahun lalu. Adapun, total aset perusahaan bernilai sebesar US$ 7,1 miliar.

(Baca: Produksi Batu Bara Adaro Januari-September Turun dari Tahun Lalu)

Liabilitas Adaro mencapai US$ 2,8 miliar. Perinciannya, liabilitas jangka pendek US$ 926,62 juta dan jangka panjang US$ 1,9 miliar.

Halaman: