Pertamina Bisa Hemat Devisa US$ 4 Miliar per Tahun dari Blok Rokan

ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI) saat ini tengah menggarap salah satu lapangan Jatiasri-9 (Jas-9) milik PT Pertamina EP, dengan mengoperasikan salah satu Rig Cyber - 55.
1/8/2018, 07.43 WIB

Pengelolaan Blok Rokan oleh PT Pertamina (Persero) ternyata bisa memberi dampak pada devisa negara. Ini karena Blok Rokan bisa meningkatkan produksi minyak bumi Pertamina, sehingga impor bisa turun.

Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan penghematan devisa itu sudah disampaikan dalam proposalnya. Sesuai proposal yang telah kami sampaikan kepada pemerintah, dengan mengelola Blok Rokan akan meningkatkan produksi hulu Pertamina yang akan mengurangi impor minyak. Sehingga bisa menghemat devisa sekitar US$ 4 miliar per tahun, serta menurunkan biaya produksi hilir secara jangka panjang,” kata dia berdasarkan keterangan resminya, dikutip Rabu (1/8).

Menurut Nicke. karakteristik minyak di Blok Rokan, sesuai dengan konfigurasi kilang nasional. Jadi minyak itu akan diolah di dalam negeri yakni di Kilang Balongan, Dumai, Plaju dan Balikpapan dan lainnya.

Guna mempertahankan produksi, Pertamina dalam proposal juga menyampaikan akan memanfaatkan teknologi tingkat lanjut (Enhanced Oil Recovery/EOR). Teknologi ini telah diterapkan di lapangan-lapangan migas Pertamina, seperti di Rantau, Jirak, Tanjung yang dikelola Pertamina EP.  

Teknologi lainnya yang akan menopang produksi adalah steamflood. Pertamina juga mengklaim sudah berhasil menerapkan teknologi itu di lapangan PHE Siak.

Selama semester I tahun 2018, lifting Rokan sebesar 207.148 barel per hari (bph) atau di bawah target 213.551 bph. Sementara menurut Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan Blok Rokan saat ini sekitar 500 - 1,5 miliar barel setara minyak (BOE).

Nicke juga yakin, keputusan memberikan Blok Rokan ke Pertamina murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi setelah mengevaluasi pengajuan proposal perusahannya. "Kami menilai pemerintah mempertimbangakan keputusan ini dengan matang, dalam rangka ketahanan energi nasional, penghematan devisa dan potensi peningkatan dividen bagi negara,” ujar dia.

Keputusan itu akan menjadi tonggak sejarah penguatan kedaulatan energi negeri, sesuai Nawacita yang diusung Pemerintahan Joko Widodo. Pertamina juga optimistis bisa mengelola blok tersebut.

(Baca: Ini Tawaran Pertamina yang Bisa Taklukkan Chevron)

Kepercayaan yang diberikan kepada Pertamina untuk mengelola blok dengan produksi lebih dari 200 ribu barel oil per hari tersebut, tidak lepas dari dukungan Pemerintah. “Kami mengucapkan terima kasih kepada Presiden dan Pemerintah Republik Indonesia serta stakeholders lainnya yang telah mempercayakan pengelolaan Blok Rokan kepada Pertamina. Kami yakin mampu bersaing dengan kontrator kontrak kerjasama lainnya,” ujar Nicke.