Adapun lifting gas bumi mencapai 1.152 juta boepd atau 96% dari target yang sebesar 1,2 juta boepd. Hingga akhir tahun 2018 lifting gas diprediksi mencapai 1.116 juta boepd atau 93% dari target.

Menurut Djoko, lifting gas belum tercapai karena serapan dalam negeri belum optimal. Salah satunya dari PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang juga sebagai konsumen besar gas domestik saat ini.

Di sisi lain, PLN memakai gas sesuai kondisi tertentu. Pembangkit berbahan gas hanya dipakai saat beban puncak yakni jam 17.00 hingga 23.00. Sementara di siang hari PLN lebih banyak menggunakan batu bara. Alhasil, bahan bakar gas tidak selalu menjadi andalan pada pembangkit listrik PLN.

(Baca: Lifting Migas Belum Capai Target, Cost Recovery Sudah US$ 5,2 Miliar)

Faktor lainnya adalah mahalnya harga gas membuat industri tak mau menyerap. "Iya, kalau harga gas mahal," kata Djoko.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia