Dua Proyek Migas Mundur ke Tahun Depan

Dok. Chevron
9/7/2018, 10.41 WIB

Kemudian, proyek optimalisasi fasilitas produksi Lica, yang dikerjakan PT Medco E&P Indonesia. Kapasitas fasilitas produksi 4.000 bph dengan perkiraan produksi puncaknya sekitar 3.700 bph. Proyek ini ditargetkan beroperasi pertama kali Oktober 2018. Kontrak EPC-nya bernilai US$ 8,5 juta.

Ketiga, proyek SP milik PT PHE ONWJ. Kapasitas produksi sebesar 30 mmscfd dengan target puncak produksi sesuai kapasitas yang dibangun. Proyek ini ditargetkan beroperasi pada Oktober 2018 dengan nilai kontrak EPC US$ 50,7 juta.

Keempat, proyek pengaliran gas Temelat ke Gunung Kembang Stasiun yang dikelola PT Medco E&P Indonesia. Kapasitas produksinya 13 mmscfd, tapi puncaknya hanya 10 mmscfd. Proyek ditargetkan beroperasi pada Desember 2018. Kontrak EPC sebesar US$ 11,8 juta.

(Baca: Turun Separuh, Cuma 7 Proyek Hulu Migas Beroperasi Tahun 2018)

Kelima, pembangunan subsea pipeline gas lift BW di Lapangan Poleng. Proyek ini digarap PT Pertamina EP dengan kapasitas produksi 700 mmscfd. Target operasi proyek ini Desember 2018. Nilai kontrak EPC proyek ini sebesar US$ 16,1 juta. "Pertamina EP di Poleng, bisa selesai Desember 2018,"kata Amien.

Halaman:
Reporter: Anggita Rezki Amelia