Mimpi Presiden Agar Bus di Indonesia Berbahan Bakar Listrik

ANTARA FOTO/Moch Asim
ilustrasi.
2/5/2018, 21.05 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap kendaraan umum di Indonesia bisa menggunakan kendaraan listrik. Ini supaya tidak kalah dengan negara lain.

Menurut Jokowi, saat ini negara-negara lain sedang berlomba untuk menggunakan kendaraan atau bus listrik sebagai transportasinya. Salah satunya adalah Tiongkok. Di kota Shenzhen ini bahkan akhir tahun lalu 100% bus angkutan publik beralih ke listrik. Total armadanya mencapai 16.300 bus.

Secara total, Tiongkok juga terus bertransformasi ke kendaraan listrik. Negeri berjuluk ‘Tirai Bambu’ ini setiap tahunnya mengganti 100.000 bus publiknya ke listrik.

Tak hanya Tiongkok, penggunaan bus listrik juga menjalar ke kota lain di seluruh dunia, seperti London (Inggris), Paris (Prancis), dan Los Angeles (Amerika Serikat) dan Meksiko. Dengan begitu harapannya Indonesia bisa menyusul negara tersebut.

Namun, penggunaan bus listrik bisa dilakukan secara bertahap. Awalnya bisa diterapkan di Jakarta. “Bapak Gubernur di sini hadir, ganti dengan busnya yang Listrik supaya tidak kalah. Namun terserah bapak gubernur dan wakil gubernur,” ujar Jokowi.

Menanggapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan pihaknya siap untuk menjalankan mobil listrik di Jakarta. “Saya mau pilot project dulu di beberapa rute utama dan disiapkan prasarananya juga," kata dia.

Sandi mengatakan upaya pengalihan kendaraan umum biasa  menjadi kendaraan listrik memang bertahap. Ini karena harus dilakukan beberapa penyesuaian mulai dari suku cadang, stasiun pengisian listrik, kesiapan teknologi, serta kesiapan sumber daya manusia.

(Baca: Jokowi Setuju Rencana Wajib Produksi Mobil Listrik Tahun 2025)

Harapannya uji coba itu bisa dilakukan tahun ini, khususnya saat momen akbar Asian Games. Rencananya uji coba itu akan dimulai pada moda transportasi umum Transjakarta.  "Iya tadi perintah pak presiden sudah sangat jelas, saya instruksi ke Transjakarta langsung ke CEO nya Transjakarta," kata Sandi.

Reporter: Anggita Rezki Amelia