Wiramatmaja Puja Gantikan Fajar Harry Sebagai Komisaris Utama PGN

Arief Kamaludin|KATADATA
IGN Wiratmaja
26/4/2018, 19.43 WIB

PT Perusahaan Gas Negara/PGN (Persero) merombak jajaran direksi dan komisaris menjelang pembentukan induk usaha (holding) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor minyak dan gas bumi (migas). Ini merupakan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan 2018 yang digelar Kamis (26/4).

Dalam perombakan ini, ada tiga posisi yang terpental. "Ada dua komisaris yang diganti, dan ada satu direksi yang diganti," kata Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim usai RUPS Tahunan PGN di Jakarta, Kamis (26/4).

Salah satu pergantian itu untuk posisi Komisaris Utama. RUPS memutuskan untuk mengangkat I.G.N. Wiratmaja Puja sebagai Komisaris Utama menggantikan Fajar Harry Sampurno yang kini menjabat Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN.

Adapun, Wiratmaja kini Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Energi dan Sumber Daya Mineral (BPSDM ESDM). Sebelumnya juga sempat menjadi Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas).

Selain itu, RUPS menunjuk Hambra sebagai Komisaris menggantikan Nora Osloi S. Hambra adalah Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis.

Untuk posisi direksi, Nusantara Suyono harus rela melepas posisi Direktur Keuangan. Penggantinya adalah Said Reza Pahlevy, Said sebelumnya adalah Direktur Keuangan Patra Niaga.

Said juga merangkap posisi Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Resiko PGN. "Kami akan komunikasi dengan Kementerian BUMN. Sementara dirangkap dengan Direktur Keuangan seperti sebelumnya," kata Jobi.

Dengan begitu, berikut susunan Komisaris dan Direksi PGN yang baru, adalah sebagai berikut:

Dewan Direksi:

Direktur Utama: Jobi Triananda Hasjim
Direktur Keuangan: Said Reza Pahlevi
Direktur Infrastruktur dan Teknologi: Dilo Seno Widagdo 
Direktur Komersial: Danny Praditya
Direktur SDM dan Umum: Desima Equalita Siahaan

Dewan Komisaris:

Komisaris Utama: I.G.N Wiratmaja Puja
Komisaris: Mohamad Ikhsan
Komisaris: Hambra
Komisaris Independen: Kiswodarmawan
Komisaris Independen: Paiman Raharjo

Bagi-bagi Dividen

Sementara itu RUPS Tahunan tersebut juga memutuskan tentang pembagian dividen. Jobi mengatakan pihaknya membagikan 40% laba bersih tahun buku 2017 sebagai dividen untuk pemegang saham.

Dengan laba bersih US$ 143 juta, dividen yang akan dibagikan mencapai Rp 766,27 miliar atau Rp 31,61 per lembar saham. Adapun sisanya akan dicatat sebagai saldo laba untuk mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perusahaan.

Jika dibandingkan tahun lalu,pembagian dividen  tahun 2017 lebih rendah. Tahun sebelumnya, pembagian dividen bisa mencapai Rp 1,82 triliun. Nilai dividen perusahaan pelat merah itu setara Rp 75,18 per saham atau 45 persen dari laba bersih 2016.

Sampai akhir tahun lalu, PGN menyalurkan 1.505 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) gas bumi. Seluruh gas tersebut dialirkan melalui jaringan infrastruktur pipa gas sepanjang 7.453 km, kepada 196.221 pelanggan dari berbagai segmen.

Perinciannya untuk industri manufaktur dan pembangkit listrik, komersial seperti hotel, restoran, rumah sakit, Usaha Kecil Menengah (UKM), serta rumah tangga yang tersebar. Pelanggan itu tersebar di Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara dan Sorong Papua.

Anak usaha PGN, PT Saka Energi Indonesia juga mencatat kinerja produksi sebesar 51.208 barel setara minyak per hari (BOEPD) pada tahun lalu. "Tahun ini, PGN akan tetap agresif mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memperluas pemanfaatan gas bumi yang ramah lingkungan, dan lebih ekonomis bagi masyarakat," kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama.

(Baca: Laba Bersih PGN Turun ke Titik Terendah 5 Tahun Terakhir)

Rachmat mengatakan PGN terus menyelesaikan beberapa proyek infrastruktur demi menjangkau lebih banyak lagi ke pelanggan. Diantaranya proyek pipa gas transmisi Duri-Dumai sepanjang 67 km, termasuk pipa distribusi gas di Dumai sepanjang 56 km.

Ada juga pemasangan pipa distribusi di wilayah Gresik sepanjang 11 km. Selain itu, PGN juga sedang mengembangkan infrastruktur pipa transmisi gas bumi West Natuna Transmission System (WNTS) ke Pulau Pemping, Provinsi Kepulauan Riau.

Reporter: Anggita Rezki Amelia