Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melaksanakan penandatangan kontrak delapan blok minyak dan gas bumi (migas) terminasi, Jumat (20/4). Ini menyusul sudah dibayarnya bonus tanda tangan delapan blok tersebut oleh PT Pertamina (Persero) selaku operator baru.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan Pertamina membayar seluruh bonus tanda tangan di delapan wilayah kerja tersebut. “Sudah dibayar,” kata dia di Jakarta, Kamis (19/4).
Meski begitu, Djoko belum mau menyebut mitra Pertamina di delapan blok tersebut. Yang jelas, Pertamina sudah melunasi bonus tanda tangan sebesar US$ 33,5 juta.
Jika dirinci, maka Blok Tuban bonus tanda tangan sebesar US$ 5 juta. Kemudian, Ogan Komering US$ 5 juta. Lalu, Sanga-Sanga US$ 10 juta, South East Sumatera US$ 10 juta, North Sumatera Offshore US$ 1,5 juta, East Kalimantan dan Attaka US$ 1 juta; dan Tengah US$ 1 juta.
Selain itu, Rabu (4/4), Djoko juga pernah menyampaikan skema Pertamina dan mitra eksisting di blok terminasi itu kepada Komisi VII DPR RI. Dari delapan blok yang akan berakhir, Pertamina akan bermitra hanya di empat blok.
Di Tuban, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java akan bermitra dengan PetroChina International Java Ltd. Di Blok Ogan Komering, PT Pertamina Hulu Energi Ogan Komering bermitra dengan Jadestone Energy (Ogan Komering) Ltd.
Di Blok Sanga-sanga PT Pertamina Hulu Sanga-Sanga akan bermitra dengan PT Karunia Utama Perdana dan OPICOIL Houston Inc. Di Southeast Sumatra, PT Pertamina Hulu Energi Offshore Southeast Sumatra akan bermitra dengan PT GHJ SES Indonesia.
(Baca: Pemerintah Serahkan 100% Hak Kelola 8 Blok Terminasi ke Pertamina)
Sementara itu, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam tidak mau berkomentar banyak mengenai pembayaran bonus tanda tangan tersebut. " Kita tunggu saja kalau semuanya sudah selesai ya," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (19/4).