Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral/ESDM belum merestui pengalihan pengelolaan Lapangan Sukowati di Blok Tuban ke PT Pertamina EP. Padahal awalnya lapangan ini akan dipisahkan dari Blok Tuban yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi/PHE ke PT Pertamina EP.
Sekretaris Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi/Migas Susyanto mengatakan pemisahan atau unitisasi sebuah lapangan harus mendapat izin dari pemerintah. “Sampai sekarang pak Menteri ESDM belum menyerahkan Lapangan Sukowati ke Pertamina EP,” kata dia di Jakarta, Rabu (28/2).
Menurut Susyanto, keputusan pengalihan itu masih menunggu penandatanganan kontrak baru di Blok Tuban. Sedangkan hingga kini kontrak tersebut belum bisa ditandatangan karena menunggu PT Pertamina (Persero) menyelesaikan syarat dan ketentuan yang ada di dalam kontrak.
Sambil menunggu Pertamina menyelesaikan syarat dan ketentuan itu, pemerintah memperpanjang kontrak Blok Tuban selama enam bulan sejak berakhir 28 Februari 2018. “Nanti di tengah jalan kalau misalnya diputuskan diberikan ke Pertamina, ya diserahkan,” ujar Susyanto.
Presiden Direktur Gunung Sardjono Hadi mengatakan Lapangan Sukowati dilepas karena lokasinya lebih dekat dengan lapangan milik Pertamina EP di Cepu, Kabupaten Blora. Pertamina EP juga sebelumnya sudah memiliki hak kelola 80% di Lapangan Sukowati. Sisanya dipegang Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body/JOB) antara PT Pertamina Hulu Energi dan PetroChina East Java yang juga menjadi operator.
Lapangan Sukowati memang menjadi penyumbang signifikan terhadap produksi Blok Tuban selama ini. Namun, pelepasan lapangan itu diharapkan tidak mengganggu produksi dari Blok Tuban.
(Baca: Lepas Sukowati, PHE Andalkan Tiga Lapangan Jaga Produksi Blok Tuban)
Menurut Gunung ada beberapa lapangan yang bisa menjadi penopang, seperti Mudi, Sumber, dan Lengowangi. "Jadi kami fokus di luar Lapangan Sukowati," kata dia di Jakarta, Rabu, (21/2).