Dua perusahaan asing menyatakan minatnya untuk ikut mengelola Blok Tuban dan Ogan Komering. Kedua blok itu akan berakhir tahun 28 Februari 2018 dan akan ditugaskan ke PT Pertamina (Persero).

Presiden Direktur PT Pertamina Hulu Energi/PHE Gunung Sardjono Hadi mengatakan dua perusahaan yang dimaksud adalah Jadestone Energy dan PetroChina. Mereka sudah menyampaikan ketertarikan menjadi mitra Pertamina. "Jadestone sudah bilang ke saya untuk melanjutkan ke Ogan, begitu juga Pak Gong Bencai dari PetroChina untuk Tuban," kata dia di Jakarta, Rabu (20/2).

PetroChina selama ini menjadi mitra Pertamina dalam mengelola Blok Tuban dalam bentuk Badan Operasi Bersama (Joint Operating Body Pertamina PetroChina East Java/JOB PPEJ). Sedangkan Jadestone adalah mitra Pertamina di Blok Ogan Komering dengan membentuk JOB Pertamina-Jadestone Energy (Ogan Komering).

Jadestone mengelola Blok Ogan Komering setelah mengakuisisi hak kelola Talisman yang sebelumnya menjadi mitra PHE. Hak kelola PHE dan Jadestone masing-masing sebesar 50%.

Hingga kini PHE belum memutuskan mengenai minat Jadestone dan PetroChina, termasuk besaran hak kelolanya. Manajemen PHE menyerahkan keputusan itu kepada induk usaha yakni PT Pertamina (Persero).

Yang jelas dalam kontrak baru dengan skema gross split itu, PHE ingin menjadi operator. "Kami maunya mayoritas (hak kelola), dan menjadi operator," kata dia.

(Baca: Pertamina Hulu Energi Ditugaskan Kelola Blok Ogan Komering dan Tuban)

Selain menggandeng mitra eksisting, PHE juga akan memberikan 10% hak kelola dari blok Tuban dan Ogan Komering kepada pemerintah daerah. Ini sesuai dengan amanah Peraturan Menteri ESDM Nomor 37 Tahun 2016 tentang ketentuan penawaran hak kelola atau participating interest (PI) 10 persen pada wilayah kerja migas.

Reporter: Anggita Rezki Amelia