Pertamina dan PGN Bentuk Tim Pematangan Holding BUMN Migas

Katadata | Arief Kamaludin
Penulis: Ihya Ulum Aldin
25/1/2018, 21.21 WIB

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk hari ini menghasilkan kemajuan dalam proses pembentukan induk usaha (holding) BUMN sektor migas. PGN dan PT Pertamina (Persero) akan membentuk tim Implementasi Pembentukan Holding Migas.

Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim mengatakan tim ini akan mematangkan rencana penggabungan PGN dengan PT Pertamina Gas (Pertagas) di bawah holding Pertamina. Pembentukan holding ini ditargetkan bisa terealisasi sebelum akhir Maret 2018.

"Tim ini terdiri dari unsur PGN dan Pertamina yang dibantu oleh profesi penunjang," kata Jobi saat konfrensi pers usai RUPS-LB PGN di Hotel Four Season, Kamis (25/1).

(Baca: Pemegang Saham PGN Setuju, Holding Migas Masih Tunggu Restu Jokowi)

Pada kesempatan yang sama, Direktur SDM Organisasi Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan ada 5 subtim di bawah Tim Implementasi Pembentukan Holding Migas yang memiliki tugas berbeda. Tim Visi-Misi bertugas memetakan struktur holding dan juga sub-holding di bawahnya.

Tim Operasi bertugas memetakan bagaimana mekanisme bisnis proses antara holding dengan sub-holding. Tim Transaksi yang menurut Nicke harus bergerak cepat untuk mematangkan mekanisme integrasi Pertagas dan PGN.

"Bentuknya seperti apa, nilainya berapa, bagaimana rencana capex ke depan yang terintegrasi, yang kami harapkan justru akan terjadi efisiensi nanti di dalam harga penjualan kepada pelanggan," kata Nicke yang juga menjadi ketua tim ini.

Kemudian Tim Komunikasi dan Tim Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya Tim SDM ini sangat penting untuk mengelola sumber daya manusia dari seluruh perusahaan yang terlibat, agar tetap bisa dioptimalkan dan dikembangkan menjadi lebih baik kedepannya.

(Baca: Skema Penggabungan PGN-Pertagas Belum Final, Valuasi Selesai Maret)

Nicke mengaku saat ini belum dapat menjelaskan secara detail soal proses dan skema holding BUMN migas. "Tapi, targetnya adalah akhir Maret semuanya akan selesai. Di situ akan terjadi integrasi Pertagas ke PGN dan sub-holding migas akan terbentuk secara utuh," ujar Nicke.

Jobi memperkirakan anggaran belanja modal perusahaan (capital expenditure/capex) PGN akan meningkat luar biasa setelah holding terbentuk. Meski belum bisa menyebutkan angka, Jobi mengatakan infrastruktur gas yang bisa dibangun dari capex PGN akan sangat besar di Indonesia.

Dengan adanya sinergi ini, menurutnya tidak hanya di Indonesia bagian barat saja yang bisa menikmati gas, tapi bisa melakukan pengembangan hingga ke timur. “BUMN migas ini dapat mendukung upaya pemerintah, supaya PLTG-PLTG (Pembangkit Listrik Tenaga Gas) yang ada di timur, juga dapat di-support dengan infrastruktur gas," ujarnya.

(Baca: Akuisisi Pertagas, Aset PGN Akan Mencapai Rp 115 Triliun)