PT Pertamina (Persero) menilai salah satu kunci membuat harga Bahan Bakar Minyak (BBM) murah adalah dengan investasi infrastruktur. Hal ini menanggapi rencana pemerintah mengubah formula harga BBM supaya lebih efisien.
Direktur Utama Pertamina Elia Massa Manik mengatakan salah satu contoh untuk membuat harga BBM makin efisien adalah membangun tangki-tangki di beberapa daerah khususnya yang terpencil, misalnya di Kecamatan Krayon, Kabupaten Nunukan. Saat ini, Pertamina masih menggunakan pesawat untuk memasok BBM ke daerah tersebut, sehingga biaya besar.
Jika tangki sudah terbangun, maka biaya yang dibutuhkan Pertamina bisa makin efisien. Ujungnya bisa berpengaruh terhadap harga BBM. “Dengan infrastruktur yang makin bagus, harus bisa makin murah,” kata Elia di Jakarta, Senin (4/12).
Di sisi lain, menurut Elia, Pertamina dan Pemerintah masih terus mendiskusikan formula baru harga BBM. Apalagi formula harga BBM selalu diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) setiap tahunnya.
Yang jelas, Pertamina mendukung upaya pemerintah membuat harga BBM lebih efisien. Alasannya sebagai perusahaan, efisien harus dilakukan secara kontinyu. “Sebenarnya di pemerintah kuncinya. Kalau pemerintah sebagai regulator melihat Pertamina masih bisa diefisienkan ayo berdiskusi,” ujar dia.
Menteri ESDM Ignasius Jonan sebelumnya mengatakan efisiensi biaya harga BBM merupakan instruksi Presiden Joko Widodo. “Arahan presiden adalah coba diusahakan semua yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, harganya harus terjangkau dan kompetitif," kata dia di Jakarta, Kamis (30/11).
Untuk merumuskan formula baru itu, Kementerian ESDM juga berdiskusi dengan Pertamina. Harapannya, agar mengetahui biaya yang dibutuhkan perusahaan pelat merah itu untuk menyalurkan BBM. Kemudian menghitung potensi efisiensi biaya.
Dengan begitu harapannya harga Premium bisa terjangkau. "Kami lagi diskusi dengan Pertamina. Harga cost-nya BBM berapa dan bisa efisien berapa," ujar Jonan.
(Baca: Pemerintah Godok Formula Baru Harga Premium)
Saat ini harga BBM jenis Premium di luar Jawa, Madura dan Bali (Jamali) mencapai Rp 6.450 per liter. Sedangkan di Jamali Rp 6.550 per liter. Adapun harga jual BBM jenis Solar sebesar Rp 5.150 per liter.