Meski menganggap tidak ekonomis, kata Ego, Pertamina sudah menyatakan kesiapannya mengelola Blok Attaka selama 10 bulan. "Intinya kan ada perjanjian Pertamina-Chevron terkait pengelolaan unitisasi," kata dia. (Baca juga: Pertamina Dapat Penugasan Kelola Blok Attaka Selama 10 Bulan)

Ego mengatakan Pertamina akan mulai terlibat untuk mengeluarkan belanja modal (capital expenditure) di blok tersebut bersama Chevron, mulai tahun depan. Besaran belanja yang akan dikeluarkan masih dibahas antara Pertamina dan Chevron dengan SKK Migas terkait program kerja dan anggaran (WP&B) 2018. 

Kontrak Blok Attaka akan berakhir pada 31 Desember 2017.  Sementara Blok East Kalimantan habis pada 24 Oktober 2018. Dengan penugasan ini, Kementerian ESDM berharap kegiatan di Blok Attaka masih tetap berjalan, sehingga produksinya tetap terjaga.

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam membenarkan bahwa pihaknya akan mengeluarkan belanja modal dalam mengelola Blok Attaka selama 10 bulan. Sayangnya, dia tak mau merinci berapa biaya yang akan dikeluarkan.

Menurut Syamsu kegiatan operasional di blok Attaka akan tergantung dengan keputusan dari Chevron. "Tergantung operatornya, ini kan unitisasi dengan East Kalimantan," ujarnya kepada Katadata. (Baca: Pertamina dan Kontraktor Lama Berebut Jadi Operator di 4 Blok Migas)

Halaman: