Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan kalau Blok East Kalimantan dan Attaka merupakan satu struktur yang sama. Jadi, jika PT Pertamina (Persero) tidak berminat mengelola East Kalimantan, maka Blok Attaka juga harus dikembalikan ke negara.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan Blok East Kalimantan dan Blok Attaka secara reservoir tidak bisa dipisah. Jadi tidak bisa hanya mengembalikan salah satu blok. “Balikin keduanya,” kata dia di Makassar, Jumat (29/9).
Namun, hingga kini, Kementerian ESDM masih menunggu sikap resmi dari Pertamina mengenai nasib Blok East Kalimantan. Apalagi Ego mengatakan sampai sekarang belum menerima secara resmi surat dari Pertamina mengenai Blok East Kalimantan.
Di sisi lain, Kementerian ESDM masih mengevaluasi delapan blok penugasan ke Pertamina itu, termasuk
East Kalimantan dan Attaka. Tujuannya mengetahui kemampuan perusahaan pelat merah itu dalam mengelola blok tersebut.
Dengan begitu, produksi bisa dijaga dan tidak turun signifikan. "Pokoknya terkait 8 blok tersebut sesuai arahan pak Menteri kita evaluasi, " kata Ego.
Sementara itu Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam belum berkomentar mengenai hal tersebut. Hingga berita diturunkan, ia belum menjawab pesan yang disampaikan Jumat (29/9).
Syamsu sebelumnya pernah mengatakan dari delapan blok yang ditugaskan, Pertamina hanya fokus tujuh blok yakni Sanga-Sanga, Tengah, Tuban, Ogan Komering, South East Sumatera (SES), Attaka dan NSO. “Kami akan fokus di tujuh blok terminasi yang lain," kata dia kepada Katadata, Senin (18/9).
Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyatakan kalau pemerintah akan melelang Blok East Kalimantan jika Pertamina tidak berminat lagi. “Enggak ada waktu kami untuk tidak melelang secepatnya,” kata Arcandra di Jakarta, Jumat (22/9).