Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan meminta agar PT Perusahaan Gas Negara (Persero)/PGN tidak hanya fokus membangun pipa. Namun, perusahaan pelat merah ini harus membangun infrastruktur gas lainnya.
Menurut Jonan, saat ini PGN hanya fokus membangun pipa. Padahal Indonesia adalah negara kepulauan. Jadi tidak bisa hanya mengandalkan pipa untuk mendistribusikan gas. Seharusnya mereka bisa membangun infrastruktur lainnya seperti fasilitas unit penampungan dan regasifikasi (Floating Storage Regasification Unit/FSRU).
Permintaan itu pun sudah disampaikan kepada Direktur Utama Jobi Triananda Hasjim. "Saya bilang, PGN ayo agak kreatif dong. Jangan bangun pipa saja. Ini negara kepulauan kok mikirnya pipa terus," kata Jonan di acara Pertambangan & Energi Expo 2017 di Jakarta, Selasa (26/9).
Staf Khusus Bidang Tata Kelola dan Kelembagaan Menteri ESDM Akhmad Syakhroza mengatakan PGN sudah seharusnya membidik peluang bisnis yang tidak hanya berorientasi terhadap pembangunan pipa. Sehingga potensi gas di Indonesia bisa optimal.
Salah satu contohnya di daerah Jawa. Di pulau tersebut, infrastruktur pipa gas mulai banyak, tapi FSRU masih minim. Ini membuat pemanfaatan gas juga belum maksimal.
Ke depan, menurut Akhmad, PGN harus mempersiapkan peta jalan baru untuk membangun infrastruktur gas selain pipa. "Harus dilihat peluang bisnis, jangan berbasis proyek. Antar pulau itu kan tidak bisa pipa semua," kata dia.
Namun Akhmad belum bisa memastikan lokasi mana saja yang nantinya akan dibangun infrastruktur gas. Yang jelas, pemerintah meminta hal itu karena masih memiliki sebagian saham PGN.
Dari data PGN, hingga 2025, perusahaan menargetkan akan membangun beberapa jenis infrastruktur gas. Namun, Badan Usaha Milik Negara ini menargetkan pembangunan jaringan gas pipa sekitar 24.238 km hingga 2025.