Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menyetujui peningkatan cadangan minyak di Lapangan Banyu Urip. Adanya tambahan cadangan itu diharapkan bisa menopang produksi.
Vice President for Public and Government Affairs ExxonMobil Erwin Maryoto mengatakan dengan adanya tambahan itu maka cadangan Banyu Urip yang dapat dipulihkan mencapai 729 juta barel dari sebelumnya 450 juta barel. “SKK Migas sepakat dengan hasil evaluasi Exxon,” kata dia di Bojonegoro, Senin (25/9).
Saat ini ExxonMobil masih dalam proses sertifikasi cadangan tersebut. Harapannya proses itu bisa selesai secepatnya.
Di sisi lain, menurut Erwin, produksi minyak Lapangan Banyu Urip saat ini rata-rata bisa mencapai sekitar 205 ribu barel per hari (bph) atau 208 ribu bph. Dengan ada tambahan cadangan itu maka produksi di level 200 ribu bph ini bisa bertahan hingga tiga tahun ke depan.
Adapun target produksi untuk tahun ini yang tercantum dalam revisi rencana kerja dan anggaran adalah 201,6 ribu bph. Dengan adanya tambahan cadangan itu, Erwin optimistis produksi untuk tahun 2018 sampai 2019 bisa meningkat.
Adapun kapasitas produksi saat ini adalah 220 ribu bph. Kapasitas itu meningkat dari awalnya hanya 185 ribu bph. Peningkatan kapasitas produksi itu menurut Erwin juga tidak memerlukan biaya yang besar.
Namun, hal itu akan berbeda apabila kapasitas produksi ditambah lebih dari 220 ribu barel per hari. “Untuk tingkatkan lagi perlu investasi tambahan. Itu yang perlu dilihat apakah efisien apa tidak,” ujar Erwin.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pernah berharap ExxonMobil meningkatkan produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu hingga 300.000 barel per hari (bph) dari semula sekitar 200.000 bph. Hal itu disampaikan saat Menteri ESDM Ignasius Jonan lawatan ke Houston, Amerika Serikat.
Dalam kunjungan tersebut, tepatnya Rabu (26/5) waktu setempat, Jonan mengunjungi ExxonMobil Campus and Technology Center, Texas. Adapun pokok bahasan dengan Senior Vice President (SVP) Exxon Mobil Corporation, Mark W. Albers antara lain kegiatan produksi di Blok Cepu (Lapangan Banyu Urip dan Jambaran-Tiung Biru) serta Blok East Natuna.
Mengenai Lapangan Banyu Urip, Jonan berharap adanya kenaikan produksi bisa memberikan efek ganda bagi daerah sekitar melalui pengembangan perusahaan nasional dan lokal. "Membuka lapangan pekerjaan hingga pengembangan masyarakat," kata dia berdasarkan keterangan resminya, Kamis (27/7) malam.