PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berencana akan membangun unit fasilitas penampungan dan regasifikasi (Floating Storage Regasification Unit/FSRU) di Sumatera Utara. Tujuannya untuk menekan Biaya Pokok Produksi (BPP) di beberapa pembangkit listrik berbahan bakar gas.
Direktur Pengadaan Strategis 1 PLN Nicke Widyawati mengatakan proses pembangunan itu masih dalam tahap studi kelayakan. Studi itu nantinya juga akan digunakan untuk menentukan lokasi yang tepat membangun fasilitas regasifikasi tersebut.
(Baca: PLN: Singapura Tawarkan Fasilitas Penyimpanan Gas, Bukan Impor)
Rencananya fasilitas tersebut untuk memasok gas PLTGU Sumbagut 3 dan Sumbagut 4. Namun Nicke juga tidak menutup kemungkinan bisa dimanfaatkan untuk pasokan gas PLTGU Belawan dan beberapa pembangkit gas lainnya.
Apalagi, selama ini PLTGU Belawan masih menyewa fasilitas regasifikasi LNG Arun milik PT Pertamina (Persero). Dengan adanya fasilitas FSRU baru ini, PLN kemungkinan tidak lagi menyewa fasilitas tersebut. "Ini yang sedang dikaji, kami lihat mana yg paling optimal," kata dia di gedung DPR Jakarta, Rabu (5/9).
(Baca: Jonan Ubah Batas Harga Gas Bumi untuk Pembangkit)
Di sisi lain, BPH Migas juga telah menurunkan tarif biaya angkut untuk pembangkit PLN di Belawan dan industri yang menggunakan pipa Arun Belawan. Biaya angkut tersebut dikurangi agar harga gas ke pembangkit PLN dan juga Industri di Sumatera Utara bisa lebih rasional dan murah.
Adapun penurunan tol fee pipa Arun Belawan yang diterapkan BPH migas sebesar menjadi US$ 1,546 per standar kaki kubik (MSCF), dari sebelumnya US$ 2,53 per MSCF. Alhasil harga gas untuk PLN dan Industri di Sumatera Utara sudah semakin turun.
(Baca: BPH Pangkas Tarif Angkut Gas di Pipa Arun Belawan Hingga 39%)
Anggota komite BPH Migas Jugi Prajogio pernah mengatakan harga gas pipa Arun Belawan untuk industri dan Pembangkit PLN sudah di bawah US$ 10 per mmbtu hingga pembeli akhir.