(Baca: Chevron Pertanyakan Kemampuan Fasilitas Jangkrik Tampung Gas IDD)

Pertama, Chevron bisa membangun anjungan sendiri di laut dangkal. Namun tetap bisa memanfaatkan daya listrik dari FPU Jangkrik untuk operasional anjungan tersebut, sebab lokasinya berdekatan. Jika memakai opsi ini, proyek IDD Lapangan Gendalo baru berproduksi tahun 2025. 

Opsi kedua, memakai FPU Jangkrik setelah produksi Blok Muara Bakau menurun. Dengan skenario ini, Chevron baru bisa menggunakan FPU Jangkrik sekitar tahun 2027.

Dua opsi ini nantinya akan dipelajari Chevron untuk proses pre-FEED. Sehingga tahu perkiraan biaya yang akan dikeluarkan. "Berapa besarnya nanti tergantung hasil pre-FEED," ujar Fatar.

Selain Lapangan Gendalo, Chevron juga memiliki Gehem yang juga masuk dalam proyek IDD. Namun menurut Fatar, perusahaan asal Amerika Serikat ini akan mengembangkan lapangan tersebut secara bertahap.

(Baca: Proyek Migas IDD Gendalo-Gehem Ditargetkan Mulai Produksi 2022)

Sampai saat ini, Chevron juga belum mengajukan proposal pengembangan Lapangan Gehem. Meski begitu, menurut Fatar, lapangan itu tidak bisa menggunakan FPU Jangkrik karena lokasinya berjauhan.

Halaman: