PLN Pantau Tiga Indikator untuk Turunkan Tarif Listrik

Arief Kamaludin|KATADATA
Penulis: Miftah Ardhian
19/6/2017, 15.23 WIB

Kemudian, kurs beli sejak awal Mei hingga saat ini, relatif lebih stabil dikisaran Rp 13.200 per US$ hingga Rp 13.300 per US$.  Sementara, Kementerian ESDM menghitung ICP periode Mei 2017 mencapai US$ 47,09 per barel. Angka ini turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 49,56 per barel.

Saat ini, Kementerian ESDM memang tengah mengupayakan penurunan tarif listrik. Alasannya, ada efisiensi yang dilakukan PLN selama dua tahun terakhir yang seharusnya berdampak pada harga jual ke masyarakat.

Menteri ESDM mengatakan pemerintah tidak akan menaikkan tarif dasar listrik hingga akhir tahun. "Malah kami akan berusaha setiap tiga bulan mayoritas golongan tarifnya bisa turun. Turunnya itu kami usahakan semaksimal mungkin," kata dia dikutip dari situs Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (16/6).

(Baca: Kementerian ESDM Luruskan 5 Fakta Keliru Tarif Listrik Naik)

Direktur Utama PLN Sofyan Basir pernah mengatakan efisiensi yang dilakukan PLN tahun 2015 mencapai Rp 42 triliun. Kemudian pada 2016 nilainya bertambah lagi menjadi Rp 49 triliun.

Halaman: