Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) akhirnya menyetujui peningkatan anggaran jaringan gas kota bagi rumah tanga sebesar 38 persen. Alasannya progam ini langsung berhubungan dengan masyarakat.
Menteri ESDM Ignasius Jonan mengatakan anggaran untuk jaringan gas kota bagi rumah tangga tahun depan mencapai Rp 1,13 triliun, naik 38 persen dari tahun ini yang sebesar Rp 817 miliar. “Program ini menyentuh masyarakat karena lebih murah dibandingkan memakai elpiji subsidi 3 kilogram (kg),” kata dia saat rapat dengan DPR, Kamis (15/6).
(Baca: Pertamina-PGN Mulai Bangun Pipa Gas Duri-Dumai Usai Lebaran)
Dari data Kementerian ESDM, tahun depan ada 105.828 sambungan rumah tangga (SR) yang akan dibangun. Jumlah ini lebih besar dari rencana pembangunan jargas tahun ini sebanyak 59.609 SR.
Pembangunan jargas tersebut berada di 18 lokasi. Perinciannya Kota Medan, Prabumulih, Kabupaten Musi Rawas, Semarang, Pasuruan, dan Kabupaten Sidoarjo. Selain itu, di Kota Probolinggo, Samarinda, Bontang, Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara, dan Kota Tarakan. Ada pula di Kabupaten Wajo, Kabupaten Banggai, Kota Sorong, Kabupaten Sorong, Kota Tanjung Enim, dan Kabupaten Subang.
No. | Lokasi | Sambungan Rumah Tangga | No. | Lokasi | Sambungan Rumah Tangga |
1 | Kota Medan | 5.000 | 10 | Kota Balikpapan | 6.000 |
2 | Kota Prabumulih | 6.000 | 11 | Kabupaten Penajam Paser Utara | 5.000 |
3 | Kabupaten Musi Rawas | 5.000 | 12 | Kota Tarakan | 5.340 |
4 | Kota Semarang | 8.000 | 13 | Kabupaten Wajo | 4.000 |
5 | Kota Pasuruan | 6.000 | 14 | Kabupaten Banggai | 5.000 |
6 | Kabupaten Sidoarjo | 12.000 | 15 | Kota Sorong | 4.000 |
7 | Kota Probolinggo | 5.000 | 16 | Kabupaten Sorong | 5.000 |
8 | Kota Samarinda | 5.000 | 17 | Kota Tanjung Enim | 4.000 |
9 | Kota Bontang | 10.000 | 18 | Kabupaten Subang | 5.488 |
Selain jargas ada beberapa program lainnya juga yang masuk dalam belanja publik fisik. Pertama, paket konverter kit bagi nelayan. Kedua, pembangunan pipa gas transmisi. Ketiga, paket konverter kit untuk konversi BBM ke BBG bagi kendaraan.
Keempat, paket perdana tabung gas. Kelima, pengeboran air bawah tanah untuk kebutuhan masyarakat terpencil. Keenam gasifikasi mini batubara untuk industri mikro.
(Baca: Juli, Pemerintah Bagikan Lagi 16 Ribu Konventer Kit ke Nelayan)
Secara total, anggaran untuk belanja fisik mencapai Rp 3,32 triliun. Sementara total anggaran Kementerian ESDM tahun depan mencapai Rp 6,52 triliun. "Idealnya belanja publik fisik itu sekitar 51 persen. Arahan Bapak Presiden juga bahwa aparatur jangan kebanyakan mengkaji dan rapat," kata Jonan di sela sela rapat kerja Komisi VII DPR Jakarta, Kamis malam (15/6).