Salah satu proyek itu adalah penugasan program BBM satu harga. Menurut Elia, perkiraan biaya distribusi untuk BBM satu harga ini mencapai  Rp 5 triliun per tahun. Biaya tersebut berasal dari anggaran internal Pertamina.

Ada pula beberapa proyek kilang, baik pembangunan kilang baru di Bontang dan Tuban, maupun peningkatan kapasitas kilang di Tuban, Cilacap, Balikpapan, Balongan dan Dumai. Untuk menggarap proyek kilang tersebut, Pertamina membutuhkan dana sekitar US$ 36,27 miliar atau lebih dari Rp 471 triliun.

Di sisi lain, kinerja Pertamina pada awal tahun ini tidak sekinclong tahun lalu. Laba bersih BUMN energi ini tergerus akibat kenaikan harga minyak dan beban penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM).

(Baca: Tertekan Beban Penjualan BBM, Laba Pertamina Anjlok 24,7%)

Laba bersih Pertamina pada kuartal I tahun ini mencapai US$ 760 juta. Jumlahnya merosot 24,75 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 1,01 miliar.

Halaman: