Jonan Tambah Porsi Energi Baru Terbarukan untuk Proyek Listrik

Arief Kamaludin | Katadata
Penulis: Miftah Ardhian
29/3/2017, 18.29 WIB

Sementara itu, Direktur Perencanaan PLN Nicke Widyawati mengatakan akan fokus membangun Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Bahkan PLN meminta agar pemerintah memberikan penugasan dalam menjalankan proyek-proyek panas bumi.

PLN sedang mencari mitra dalam mengembangkan energi panas bumi di sisi hulu. “Kami minta ditugaskan dan akan mengambil risiko dari tahap eksplorasi," ujar Nicke

Selain panas bumi, ada juga pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Alasannya, potensi tenaga air di Indonesia sangat besar bisa mencapai 76.670 Megawatt.

Dalam pengembangan energi baru terbarukan ini, PLN juga tengah menyiapkan beberapa program. Salah satunya adalah renewable energy based for industry di Kalimantan Tenggara yang memiliki kebutuhan listrik 3.000 MW. Proyek ini akan melibatkan BUMN lainnya.

Secara keseluruhan, menurut Nicke, ada beberapa proposal pembangkit energi baru terbarukan dengan kapasitas 2.000 MW di 50 lokasi. Semuanya sudah memasuki tahap tersebut. Tahun ini, komitmen tersebut diharapkan mencapai kesepakatan jual-beli listrik atau Power Purchase Agreement (PPA). (Baca: Revisi Rencana Listrik, PLN Tambah 4.000 MW PLTU Mulut Tambang)

Pekan depan, PLN juga akan membuka lelang untuk pembangkit listrik berbasis EBT berkapasitas di atas 15 MW. “Target di awal Agustus akan tandatangan PPA, tentunya dengan harga yang diatur Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2017," ujar Nicke.

Halaman: