Selama kegiatan  pengeboran  RGT‐2, PHE Randugunting juga menggunakan tenaga ahli pengeboran yang berasal dari Pertamina dan Service Company milik anak perusahaan Pertamina serta  mengikutsertakan penduduk lokal dalam kegiatan operasi  pengeborannya.

Selain itu, PHE Randugunting telah melakukan pengeboran eksplorasi sebanyak empat sumur, yaitu Djapah Gede (DPG-1), Cempaka Emas (CPE‐1) dan Kenangarejo (KGR‐1) dengan status tidak menghasilkan cadangan migas (Dry Hole), dan sumur Wonopotro  (WON-1) dengan status tidak ekonomis  (Uneconomic Discovery).

Beberapa lapisan dari sumur yang sudah dibor tersebut menurut Gunung mampu mengalirkan gas. Pada kedalaman 1.399-1.406 pada lapisan Tuban di blok Randugunting menghasilkan laju alir gas sebesar 0.945 juta kaki kubik per hari (mmscfd).

(Baca: Produksi Migas 2016 Pertamina Hulu Energi Lampaui Target)

Temuan gas lainnya di kedalaman 967-970 m dan 959-962 m pada Lapisan Ngrayong sandstone menghasilkan laju alir gas sebesar 10,8 mmscfd. Sedangkan pada kedalaman  879-885 m di lapisan yang sama menghasilkan laju alir gas sebesar 12,94 mmscfd. 

Halaman: