Selain kerja sama pengelolaan blok migas, kunjungan Arcandra ke Iran juga membahas rencana impor elpiji. Kesepakatan pun sudah tercapai, targetnya Iran bisa memenuhi 10 persen dari total impor elpiji di Indonesia. Saat ini, Pertamina mengimpor sekitar 5 juta metrik ton elpiji per tahun. (Baca: Iran Jadi Pemasok Baru LPG untuk Indonesia)

Kerja sama lain yang dibahas adalah impor minyak mentah Iran. Namun, saat ini masih dalam uji coba terhadap kecocokan kilang di Indonesia. “Kami lagi testing crude oil mereka, kecocokannya dengan kilang. Jadi masih evaluasi secara komersial dan teknik," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Megaproyek dan Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan, pemerintah Iran sejauh ini memiliki minat untuk melakukan ekspor minyak mentahnya ke Indonesia. Selama ini, Indonesia memang telah melakukan impor minyak mentah dari Arab. Sehingga, perlu dilihat kecocokan minyak mentah Iran dengan kilang milik Indonesia.

(Baca: Pekan Depan, Pertamina Uji Coba Minyak Asal Iran di Kilang Cilacap)

"Tapi dari kajian awal, crude Iran dan crude Arab komposisinya hanya beda sedikit. Yang membedakan sulfur content-nya, Iran lebih tinggi sedikit," ujar Hardadi.

Halaman: