Pemerintah berencana menagih komitmen pemerintah Arab Saudi untuk berinvestasi di beberapa proyek minyak dan gas bumi serta kelistrikan di Indonesia. Hal itu akan dibahas dalam kunjungan Raja Arab Saudi ke Indonesia yang direncanakan pada Oktober mendatang.
Pelaksana tugas Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, pihaknya telah menyiapkan beberapa proyek yang akan dibahas dalam kunjungan tersebut. Pertama, komitmen investasi pada proyek kilang minyak.
Salah satunya adalah Kilang Cilacap yang membutuhkan investasi senilai US$ 5,5 miliar. Persoalannya, Saudi Aramco sebagai mitra strategis PT Pertamina (Persero) untuk mengembangkan kilang tersebut, meminta pengurangan kepemilikan saham dari 45 persen menjadi 30 persen. “Kami harap Head of Agreement segera selesai,” kata Luhut di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/8).
(Baca: Penambahan Kapasitas Kilang Cilacap Bisa Rampung 2022)
Selain Kilang Cilacap, Luhut akan mengejar komitmen Saudi Aramco untuk menggarap proyek Kilang Dumai dan Balongan. Arab Saudi berencana merampungkan proyek itu tahun 2022. Padahal, pemerintah Indonesia menginginkan kilang itu selesai satu tahun lebih cepat. “Kami bilang, kamu (Saudi Aramco) harus seperti Rosneft (mitra Pertamina di Kilang Tuban). Jangan hanya omong-omong doang, kami maunya kongkrit,” ujar dia.
Kedua, mengenai pembangkit listrik batu bara berkapasitas 2x500 Mega Watt (MW) di Sumatera. Ketiga, penyediaan Avtur. Jadi, Pertamina nantinya akan memasok Avtur di Bandara King Fahd Airport. Hal ini merupakan permintaan dari Arab Saudi. (Baca: Jonan Minta Pertamina Jangan Cari Untung Besar dari Bisnis Avtur)
Luhut mengatakan, tim pemerintah akan berangkat ke Arab Saudi pekan depan untuk finalisasi proyek Avtur tersebut. “Jangan nanti hanya datang tanda tangan-tanda tangan. Saya tidak mau, harus kongkrit,” ujar dia.
Di tempat yang sama, Utusan khusus Presiden Indonesia untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab mengatakan, Arab Saudi akan menyasar peluang-peluang bisnis di Indonesia, termasuk sektor energi. "Mereka minta berikan kami proyek-proyek yang sudah matang, nanti mereka di sana akan merundingkan lagi," katanya.
Terkait proyek kilang di dalam negeri, menurut Alwi, Arab Saudi belum tentu akan memenuhi komitmennya membangun kilang, misalnya Kilang Bontang . "Kalau istilahnya orang Arab, makannya satu-satu, kalau dua-dua itu keselek nanti," kata dia.
(Baca: Belasan BUMN Kembangkan Pariwisata Daerah)
Di sisi lain, Luhut yang juga Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman ini mengatakan, kunjungan Raja Arab Saudi itu juga akan membahas pengembangan sektor pariwisata di Padang, Sumatera Barat. Ketimbang Lombok, Arab Saudi ternyata sudah memilih berinvestasi di Padang. Pemerintah Sumatera Barat juga sudah menyiapkan lahan seluas 1.000 hektare. “Akan dibangun seperti Maldives,” ujar Luhut.