Permintaan Turun, Kementerian ESDM Tetap Tambah Infrastruktur Gas

Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi, pengerjaan pipa gas. Kementerian ESDM bakal menambah infrastruktur gas meski permintaan turun akibat pandemi corona.
18/5/2020, 20.04 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM berencana membangun lebih banyak infrastruktur gas. Padahal, permintaannya tengah turun akibat pandemi corona.

Direktur Pembinaan Program Migas Kementerian ESDM Soerjaningsih mengatakan potensi permintaan gas saat ini hingga 2030 memang tidak naik signifikan. Pemerintah memperkirakan peningkatannya hanya berkisar 300 MMSCFD.

Namun, pemerintah memproyeksi kebutuhan gas bakal terus meningkat, terutama dari sektor kelistrikan. Sebab, pemerintah ingin beralih dari energi fosil ke energi bersih.

Di sisi lain, pemerintah optimistis industri bakal terus tumbuh, terutama industri petrokimia dan methanol. Selain itu, kebutuhan gas untuk kilang diproyeksi meningkat signifikan.

Apalagi, Pertamina tengah membangun kilang baru dan mengembangkan kilang eksisting. Dengan begitu, pembangunan infrastruktur gas bisa terus berjalan.

"Apakah pembangunan infrastruktur masih visible? Sangat visible kalau lihat sisi demand," kata Soejarningsih dalam webinar Energy Academy Indonesia pada Senin (18/5).

(Baca: BPH Migas Sebut Permintaan Gas Turun hingga 70% Akibat Pandemi Corona)

(Baca: Kontraktor Migas Minta Pemerintah Bayar Kompensasi Harga Gas per Bulan)

Halaman: