SKK Migas Proyeksi Harga Minyak Bisa Naik ke Level US$ 60 pada 2024

Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto di Wisma Mulia, Jakarta (10/10/2019). SKK Migas memproyeksi harga minyak bisa berada di level US$ 60 per barel pada 2024.
16/6/2020, 08.10 WIB

Pandemi corona menyebabkan harga minyak berada dalam tren turun. Hal itu dipicu anjloknya permintaan bahan bakar akibat karantina wilayah.

Setelah memasuki era new normalharga minyak berangsur-angsur mulai naik. Kepala Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi  atau SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan harga minyak bakal mencapai titik keseimbangan baru di level US$ 60 per barel setelah pandemi corona.

Namun, "itu tidak terjadi pada 2021," kata Dwi seperti dilansir dari Antara pada Selasa (16/6).

Lebih lanjut, ia mengatakan, kemungkinan titik keseimbangan baru harga minyak tersebut akan terjadi pada 2024 atau 2025. Ia menjelaskan ada tiga faktor pendukung terhadap perkiraan tersebut.

Salah satunya yaitu perhitungan berdasarkan biaya produksi. Bila harga minyak di bawah US$ 30 per barel, banyak perusahaan minyak yang kolaps, kecuali yang memiliki cadangan besar.

(Baca: SKK Migas Tagih Chevron Lanjutkan Pengeboran Blok Rokan Tahun Ini)

Halaman: