Pertamina Genjot Produksi Migas di Tengah Pandemi

Bernard Chaniago | KATADATA
Ilustrasi. Pertamina genjot produksi migasnya di tengah pandemi corona.
13/10/2020, 19.28 WIB

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengatakan perusahaan sedang melakukan evaluasi terhadap beberapa blok migas yang berskala kecil agar dapat bekerja sama dengan pihak lain. "Detailnya masih dalam kajian," ujarnya kepada Katadata.co.id.

Pengembalian blok migas, menurut Mamit, perlu melalui kajian bersama dengan pemerintah. Tujuannya, untuk memastikan apakah masih ada potensi tersembunyi atau tidak. "Jadi saya kira perlu di cari titik tengahnya," ujarnya.

Moshe berpendapat langkah tersebut membuka kesempatan pihak swasta turut berkontribusi. Tak ekonomis bagi Pertamina bukan berarti tidak menarik bagi perusahaan upstream lainnya. "Banyak sekali area yang mungkin menarik untuk dikerjakan oleh swasta dengan investasi dan keekonomian yang cocok," kata dia.

Dari lima perusahaan migas penyumbang lifting (produksi siap jual) minyak terbesar pada 2018, ada tiga dari Pertamina, seperti terlihat pada Databoks berikut ini.

Produksi minyak dari lapangan migas domestiknya tahun depan di angka 360 ribu BOEPD dan gas 2.295 mboepd. Tambahan produksinya akan berasal dari Blok Rokan, Riau. Melalui PT Pertamina Hulu Rokan, saat ini perusahaan sedang mempercepat transfer eksplorasi dan eksploitasi blok tersebut.

Langkah ini sebagai upaya persiapan kegiatan pengeboran di 44 sumur pada 2021, ketika beralih kelola dari PT Chevron Pacific Indonesia. Direktur Utama Pertamina Hulu Rokan RP Yudantoro mengatakan, perusahaan telah menjalin komunikasi intensif ke pihak Chevron agar proses transisi berjalan lancar.

Harapannya, penurunan laju produksi secara alamiah dapat berkurang. “Kami memastikan persiapan pengeboran pada Agustus sampai Desember 2021 dapat berjalan lancar," ujar dia beberapa waktu lalu.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan