Tahun Lalu, Pemerintah Impor Listrik Hingga 120 MW dari Malaysia

Katadata | Arief Kamaludin
Ilustrasi. Impor listrik dari Malaysia pada 2020 mencapai 100 hingga 120 megawatt (MW).
13/1/2021, 19.26 WIB

Impor listrik dari Malaysia pada tahun lalu mencapai 100 hingga 120 megawatt (MW). Kehadirannya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat di Kalimantan Barat.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengatakan pembelian setrum itu sebenarnya bentuk kerja sama antar kedua negara. Untuk tahap awal, Indonesia mendapat giliran pertama untuk menyerap listrik dari Negeri Jiran. 

Listriknya berasal dari Serawak Electricity Supply Corporation (SESCO). “Ini kerja sama ekspor-impor listrik,” katanya dalam konferensi per secara virtual, Rabu (13/1).  

Secara keseluruhan, rasio impor listrik ini hanya 0,54% dibandingkan total konsumsi nasional. Impor ini targetnya hanya sementara, sambil menunggu penyelesaian pembangkit di Kalimantan Barat.

Setelah itu, Indonesia dapat menjual listrik ke Malaysia melalui jalur yang sama. “Ini sesuai kesepakatan, untuk mengukur tingkat kemandirian energi listrik,” ujar Rida. 

Untuk realisasi investasi di sektor ketenagalistrikan sepanjang 2020 mencapai US$ 7 miliar atau sekitar Rp 97 triliun. Angkanya meleset 59% dari target. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan