PGN Akan Bangun Interkoneksi Pipa Gas Sumatera Sampai Jawa Barat

Arief Kamaludin|Katadata
Ilustrasi. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) bakal membangun interkoneksi pipa gas yang menghubungkan transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dan West Java Area (WJA).
18/3/2021, 17.51 WIB

PT Perusahaan Gas Negara Tbk alias PGN bakal membangun interkoneksi pipa gas yang menghubungkan transmisi South Sumatera West Java (SSWJ) dan West Java Area (WJA). Panjang pipa SSWJ mencapai seribu kilometer, sedangkan WJA sekitar 525 kilometer. 

Melalui integrasi pipa transmisi ini, gas bumi dari lapangan gas Sumatera Bagian Tengah-Selatan (Sumbagtengsel) pada pipa SSJW I-Bojonegara-Cikande-Bitung akan terkoneksi dengan Stasiun Bitung pada pipa WJA dengan ukuran 24 inchi. 

Pengerjaan interkoneksi pipa sepanjang kurang lebih 1,4 kilometer tersebut akan mulai pada bulan ini. Target rampungnya pada triwulan empat 2021.

Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto mengatakan interkoneksi pipa SSWJ dan WJA akan meningkatkan kapasitas penyaluran gas. Stasiun Bitung rencananya mengalirkan gas dari SSWJ dengan kapasitas maksimal 165 miliar British Thermal Unit per hari (BBTUD). 

Bahan bakar itu akan memenuhi kebutuhan Pupuk Kujang Cikampek dan Kilang Balongan, Jawa Barat. Selain itu, kehadirannya untuk mengantisipasi penurunan alamiah atau natural decline pasokan gas di lapangan produksi Jawa Barat.

"Potensi efisiensi pemanfaatan energinya dapat memberi multiplier effect bagi perekonomian nasional," kata Redy berdasarkan keterangan tertulis, Kamis (18/3).

Integrasi infrastruktur ini harapannya dapat mendorong efisiensi biaya investasi dan operasi. Selain itu, kehadirannya dapat memperkuat keandalan infrastruktur gas bumi di Indonesia Bagian Barat. "Pemanfaatan gas domestik diharapkan semakin meningkat,” ucapnya.

Saat ini, PGN mengelola 96% infrastruktur gas bumi nasional baik pipa sepanjang 10.688 kilometer maupun non-pipa, seperti fasilitas gas alam terkompresi (CNG) dan gas alam cair (LNG) dari hulu hingga hilir. 

Target PGN 

Perusahaan bakal menggenjot penyelesaian infrastruktur dan komersialisasi gas bumi di 2021 hingga 2023. Hal ini seiring dengan komitmen PGN dalam mengelola bisnis midstream dan downstream industri migas di Indonesia.

Untuk tahun ini, PGN sedang bersiap mengembangkan infrastruktur pipa gas secara masif. Proyek pipanisasi akan menjadi kunci penting dalam optimalisasi gas bumi nasional.

Targetnya, proyek pipanisasi yang akan selesai adalah penggantian pipa minyak di Blok Rokan, pipa transmisi di Sumatera Bagian Utara dan Tengah, pipa integrasi South Sumatera West Java (SSWJ)-West Java Area (WJA), dan pipa pemanfaatan untuk petrokimia. Kemudian pipa transmisi di Kalimantan, pipa transmisi di Jawa Tengah, pipa distribusi Kendal-Semarang-Demak, serta pipa untuk pelanggan industri, komersial dan rumah tangga (jargas).

SVP Corporate Communication and Investor Relation PT Pertamina (Persero) Agus Suprijanto mengatakan, PGN juga akan menyediakan gas bagi pemenuhan seluruh kilang Pertamina. Salah satu target tahun ini adalah penyelesaian program gasifikasi Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

Saat ini, gasifikasi Kilang Balongan telah dipenuhi melalui penyaluran gas dari PT Pertamina EP dan PT Pertamina Hulu Energi melalui pipa PT Pertamina Gas. Guna mempertahankan pemenuhan kebutuhan gas jangka panjang, PGN akan membangun interkoneksi pipa SSWJ dan WJA. Proyek ini targetnya akan selesai pada semester I-2021. 

Pembangunan infrastruktur gas untuk memenuhi kebutuhan Kilang Balikpapan dalam jangka panjang juga sedang berlangsung, melalui pipa Senipah-Balikpapan. Untuk Kilang Cilacap, PGN mempersiapkan sebagai tambahan portofolionya dalam mengelola gas alam cair atau LNG. “Perusahaan sedang menyiapkan pembangunan Terminal LNG,” kata Agus pada Januari lalu. Targetnya, terminal ini selesai pada semester II-2022. 

Reporter: Verda Nano Setiawan