Harga Batu Bara Acuan Mei Naik 3,53% Berkat Pemulihan Ekonomi Tiongkok

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas/foc.
Alat berat beroperasi di kawasan penambangan batu bara Desa Sumber Batu, Kecamatan Meureubo, Aceh Barat, Aceh, Rabu (8/7/2020). Kementerian ESDM menetapkan Harga Batu bara Acuan (HBA) April 2021 US$ 86,68 per ton naik US$ 3,06 per ton Maret 2021 US$ 84,47 per ton.
4/5/2021, 12.21 WIB

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan harga batu bara acuan (HBA) Indonesia pada Mei 2021 sebesar US$ 89,74 per ton. Angka tersebut naik US$ 3,06 per ton dibandingkan April, yakni US$ 86,68 per ton.

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan bahwa pertumbuhan ekonomi di Asia, khususnya Tiongkok, yang mulai meningkat pada kuartal I tahun ini menjadi faktor utama atas kenaikan HBA Mei.

"Perubahan pergerakan ini masih didominasi dari (ekonomi) Tiongkok," kata Agung dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5). "Permintaan konsumsi batu bara Tiongkok sepanjang periode tersebut melonjak pesat. Hal ini tak sebanding dengan hasil produksi domestik yang terus menipis."

Tingginya kebutuhan batubara Tiongkok, turut mempengaruhi kebijakan impor negara tersebut. Pasalnya, China Electricity Council (CEC) memperkirakan konsumsi listrik pada tahun ini naik 7 - 8% dibanding 2020. Pemerintah Tiongkok juga merelaksasi kebijakan impor sehingga turut mengerek harga batu bara global.

Berdasarkan data Refinitiv, sepanjang pekan lalu harga kontrak batu bara ICE Newcastle naik lebih dari 6%. Di akhir perdagangan pekan lalu, bahkan harga batu bara thermal acuan semakin mendekati US$ 92 per ton.

Perhitungan nilai HBA sendiri diperoleh dari rata-rata empat indeks harga batu bara dunia, yaitu Indonesia Coal Index (ICI), Newcastle Export Index (NEX), Globalcoal Newcastle Index (GCNC), dan Platts 5900 pada bulan sebelumnya.

Untuk diketahui, nilai HBA sepanjang tahun ini bergerak cukup fluktuatif. Mengawali awal tahun di level US$ 75,84 per ton, HBA naik menjadi US$ 87,79 per ton pada Februari. Kemudian turun menjadi US$ 84,47 per ton pada Maret, dan naik lagi pada April menjadi US$ 86,68 per ton.

HBA Mei ini akan dipergunakan pada penentuan harga batu bara pada titik serah penjualan secara Free on Board di atas kapal pengangkut (FOB Vessel) selama sebulan ke depan.

HBA Indonesia sempat anjlok pada 2020 imbas pandemi Covid-19 yang membuat aktivitas ekonomi terhenti sehingga menurunkan permintaan energi, termasuk batu bara. HBA bahkan sempat anjlok hingga di bawah US$ 50 per ton pada September 2020, tepatnya US$ 49,42.

Reporter: Verda Nano Setiawan