ConocoPhillips berencana untuk melepas kepemilikan saham di Blok Corridor. Niatan tersebut telah diutarakan kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman pun memastikan jika perusahaan migas yang berpusat di Houston, Texas ini bakal melepas aset blok tersebut. ConocoPhillips juga telah meminta pembukaan data room kepada Kementerian ESDM untuk ditawarkan ke investor.
Menurut Fatar alasan keputusan untuk melepas aset di Blok Corridor belum disampaikan secara rinci oleh ConocoPhillips. Yang pasti, untuk membuka data room blok tersebut, perusahaan harus mendapat izin dari Kementerian ESDM.
"Baru minta buka data room ke Kementerian ESDM. Belum disampaikan ke kami karena apa (melepas) secara rinci," kata Fatar kepada Katadata.co.id, Kamis (27/5).
Namun saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji tidak merespon pesan yang disampaikan Katadata.co.id.
Vice President Commercial and Business Development ConocoPhillips Taufik Ahmad juga tidak bisa memberikan komentarnya. "Untuk yang seperti ini maaf saya tidak bisa kasih komentar," ujarnya.
Untuk diketahui, kerjasama pengelolaan Blok Corridor resmi diperpanjang pada 2019 lalu. Kementerian ESDM dan ConocoPhillips (Grissik) Ltd telah menandatangani kontrak bagi hasil gross split yang berlaku selama 20 tahun, terhitung mulai 20 Desember 2023.
Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya menjelaskan kontrak dengan ConocoPhillips diperpanjang lantaran perusahaan dinilai memiliki kemampuan teknis dan finansial yang baik. "Dengan berlanjutnya kerja sama, diharapkan penurunan produksi alamiah Blok Corridor bisa ditekan, atau bahkan, produksinya naik," kata dia.
ConocoPhillips menjadi operator Blok Corridor sejak 2012, dengan hak partisipasi sebesar 54%. Selebihnya, hak kelola blok ini dipegang oleh PT Pertamina Hulu Energi Corridor (10%), dan Talisman (Corridor) Ltd (36%).
Pada kontrak baru, hak partisipasi ConocoPhillips turun menjadi 46%, begitu juga Talisman turun menjadi 24%. Sedangkan hak partisipasi Pertamina naik menjadi 30%.
Seiring perubahan tersebut, ConocoPhillips ditetapkan menjadi operator Blok Corridor untuk tiga tahun pertama, kemudian posisi operator beralih ke Pertamina hingga habis kontrak.