SKK Migas Targetkan Pengembangan Lapangan Gas Maha Mulai Tahun Depan

Pertamina Hulu Energi
Ilustrasi lapangan gas lepas pantai.
8/6/2021, 15.11 WIB

SKK Migas menargetkan rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Lapangan Maha di Wilayah Kerja West Ganal, lepas pantai Kalimantan Timur, dapat dimulai pada kuartal II tahun depan. Target ini dipatok setelah Eni, selaku operator, mengumumkan temuan cadangan minyak dan gas bumi (migas) baru di lapangan tersebut.

Perusahaan asal Italia itu menemukan gas usai mengebor sumur appraisal (penilaian) Maha-2. Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan untuk memastikan besaran cadangan, maka dua sumur penilaian lainnya rencananya akan dilakukan pengeboran pada tahun ini. 

Setelah itu, ia berharap Eni dapat mengajukan tahapan rencana pengembangan di tahun depan. Sehingga blok migas tersebut dapat beroperasi di 2024. "Asumsi onstream-nya kuartal III-2024,” kata Dwi dalam acara peresmian Lapangan Merakes, Selasa (8/6).

Proyek ini diperkirakan dapat menggantikan kontribusi produksi dari Lapangan Merakes setelah dua tahun mengalami puncak produksi. Dengan begitu, fasilitas produksi berupa kapal apung (floating production unit/FPU) di Lapangan Jangkrik tetap optimal.

Managing Director Eni Indonesia Diego Portoghese mengatakan, pihaknya telah membahas secara intens kelanjutan temuan lapangan tersebut dengan SKK Migas. Perusahaan juga akan bekerja sama dengan para mitra lainnya dalam menggarap potensi Blok West Ganal. "Kami akan bekerja sama dengan Pertamina. Partnership ini udah cukup kuat," kata dia. 

Temuan Gas di Blok West Ganal

Sebelumnya, Deputi Operasi yang juga menjabat Pelaksana Tugas Deputi Perencanaan SKK Migas Julius Wiratno mengatakan, Eni berhasil menemukan 43 meter lapisan pasir bersih gas dengan karakteristik reservoir (penampungan air) yang sangat baik.

Proses pengeboran sumurnya mencapai tingkat kedalaman 2.970 meter dengan kedalaman di bawah air 1.115 meter. ”Dari hasil uji produksi terbatas mencatat, keterkiriman gas yang mengalir sekitar 33,9 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD),” katanya kemarin.

Pengujian yang dilakukan, menurut Julius, berhasil menghimpun data penting untuk mendukung studi persiapan rencana pengembangan Lapangan Maha. Dua sumur penilaian lainnya direncanakan akan dilakukan pengeboran

SKK Migas mendorong Eni untuk segera melakukan langkah lanjutan sampai tahapan rencana pengembangan atau plan of development (PoD). “Agar lapangan itu segera berproduksi dan menambah neraca gas nasional,” ucapnya. 

Eni merupakan operator Blok West Ganal melalui afiliasinya, Eni West Ganal Limited, yang memegang 40% kepemilikan saham. Sedangkan Neptune West Ganal BV dan PT Pertamina Hulu West Ganal masing-masing memegang 30%. 

Perusahaan migas tersebut telah beroperasi di Indonesia sejak 2001. Portofolio asetnya telah ada yang di tahap eksplorasi, pengembangan, dan produksi.

Reporter: Verda Nano Setiawan