Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) terus mengupayakan produksi minyak dari lapangan yang saat ini masih mangkrak. Salah satunya yang berasal dari Lapangan Ande-Ande Lumut di Blok Northwest Natuna.
Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno memproyeksikan lapangan ini dapat berproduksi dalam tiga tahun ke depan. Hingga kini Lapangan Ande-Ande Lumut belum bisa berproduksi karena pengembangan lapangan minyak ini cukup sulit dan mempunyai jenis minyak mentah berat (heavy crude oil).
"Rencana 2024 atau 2025," kata Julius kepada Katadata.co.id, Selasa (22/6).
Lapangan ini ditemukan pada 2000 lalu, kemudian dilakukan pengeboran sumur pada 2006. Sebelumnya hak partisipasi pengembangan lapangan ini dipegang oleh Ophir, kemudian beralih ke AWE Holding Singapore Ltd pada 2019.
Menurut Julius, AWE selaku operator lapangan tersebut telah menyerahkan revisi PoD (planning of development/rencana pengembangan). Namun dari hasil revisi tersebut, rupanya masih ada beberapa yang perlu diperbaiki.
"Masih menunggu kajian mereka terhadap tambahan dari G-Sands. Sebelumnya POD hanya K-Sands, di mana G-Sands ini adalah upside potential, namun sampai sekarang AWE belum menyampaikan kajiannya," kata dia.
Berikut beberapa hasil pemantauan SKK Migas terhadap POD Lapangan Ande-Ande Lumut per Januari 2021:
- Pertama, sedang dilakukan reevaluasi upside potential G Sand (potensi tambahan cadangan).
- Kedua, sedang dilakukan study drilling dan surface facilities.
- Ketiga, KKKS akan menyampaikan skenario pengembangan Lapangan Ande-Ande Lumut ke SKK Migas, termasuk hasil evaluasi update upside potential G Sand.
Sebelumnya, Sekretaris SKK Migas Taslim Yunus mengungkap sulitnya pengembangan Lapangan Ande-Ande Lumut di Blok Northwest Natuna. Padahal, lapangan ini bisa menjadi pendongkrak lifting minyak nasional yang saat ini terus tergerus.
Selain jenis minyak mentah yang berat, penjualan minyak mentah dari lapangan ini juga cukup sulit. Sehingga secara keekonomian pengembangan lapangan ini, belum masuk hitungan dan membutuhkan teknologi yang tepat.
Adapun kapasitas produksi yang akan dibangun di Lapangan ini sekitar 25-40 ribu barel per hari (bph). Meski begitu, SKK Migas memproyeksi produksi Lapangan Ande-Ande Lumut hanya bisa mencapai 25 ribu barel minyak per hari (bopd).
Lapangan Ande-ande Lumut ditaksir mengandung cadangan terbukti dan terduga (proved and probable) sekitar 100 juta barel minyak. Lapangan ini ditemukan pada 2000 lalu, kemudian dilakukan pengeboran sumur pada 2006.