PT Pertamina melakukan inovasi dalam kegiatan hulu migas guna mendukung program pemerintah menuju 1 juta barel per hari pada 2030. Salah satu upayanya yaitu agresif mencari cadangan baru melalui aktivitas eksplorasi lewat udara.
Direktur Eksplorasi PHE Subholding Upstream Pertamina Medy Kurniawan mengatakan PHE berkomitmen melaksanakan berbagai kegiatan yang telah diinisiasi selama 3 tahun berjalan. Ini dilakukan baik di wilayah kerja Jambi Merang maupun di wilayah terbuka.
Pada tahun ini, pelaksanaan KKP Jambi Merang di Wilayah Terbuka di antaranya survei Airborne Full Tensor Gradiometry (FTG) yang akan dilaksanakan melalui survei FTG Cekungan Iwur-Akimeugah dan FTG Cekungan Bintuni-Salawati. Kemudian survei seismik dengan menggunakan vibroseis untuk memetakan potensi sub volcanic play di Pulau Jawa.
"Survei Airborne & Processing FTG di Wilayah Terbuka merupakan yang pertama kali dilakukan oleh Pertamina melalui salah satu anak perusahaan Subholding Upstream", kata Medy.
Keseluruhan survei FTG di daerah frontier ini memiliki panjang lintasan sekitar 54.000 km dengan luas cakupan area kurang lebih 105.000 km2. Survei ini dilakukan dengan menggunakan pesawat Basler BT67 dan Twin Otter.
Meidy mengatakan Komitmen Kerja Pasti (KKP) Jambi Merang di wilayah terbuka merupakan komitmen yang mendukung program pemerintah. Terutama, untuk memperoleh data eksplorasi terbaru sehingga menarik investasi kegiatan eksplorasi di Indonesia.
"Kami harus aktif dan masif melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan baru. Untuk mengawali aktivitas eksplorasi harus didahului dengan survei geofisika untuk membantu mendapatkan gambaran bawah permukaan bumi," ujar Medy dalam keterangan tertulis, Jumat (25/6).
Medy menjelaskan cara kerja FTG adalah dengan mengukur laju perubahan gravitasi ke segala arah medan yang disebabkan faktor geologi bawah permukaan. Ini akan memetakan informasi yang dihasilkan oleh kontras kepadatan yang dihasilkan dari stratigrafi dan grafik perubahan struktural tanah.
"Dengan kecanggihan FTG ini, diharapkan dapat memetakan secara regional struktur bawah permukaan dan membantu mengoptimalkan desain survei seismic 2D", ujar Agung Prasetyo, VP New Ventures Subholding Upstream, yang juga merupakan Direksi Pekerjaan atau Wakatek dalam pelaksanaan KKP Jambi Merang di Wilayah Terbuka.
Agung menambahkan, dengan dimulainya survei melalui udara kali ini, diharapkan tujuan pemetaan survey seismic 2D dapat terpenuhi dan memberikan manfaat yang lebih bagi pemerintah dalam mendukung ketahanan energi.