PT Pertamina Parta Niaga menjamin stok bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji tetap lancar pasca erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur. Terdapat 17 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan 12 agen elpiji bersubsidi tetap beroperasi di daerah itu.
Manajer Komunikasi Pertamina Patra Niaga wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara Deden Mochamad Idhani menyebut, lembaga penyalur terdekat yang berada di wilayah terdampak adalah SPBU 54.673.10 di Kecamatan Pronojiwo. Lokasinya sekitar 14 kilometer dari puncak Gunung Semeru.
Akibat Jembatan Gladak Perak terputus, Pertamina telah melakukan skenario pengalihan pasokan. Dari mulanya melalui Terminal Bahan Bakar Malang menjadi Terminal Terintegrasi Surabaya.
Untuk lokasi Pertashop terdekat berada di desa Sumberurip, Sumberwuluh, Penanggal, dan Kloposawit. Semuanya tetap beroperasi meski dengan skenario pengalihan pasokan.
Untuk penyaluran elpiji di Kecamatan Pronojiwo dan Tempursari terpantau aman. “Namun, akan ada pengalihan suplai dari stasiun pengisian dan pengangkutan bulk elpiji (SPPBE) di Lumajang ke Malang dengan penyaluran 40 ribu tabung per bulan,” ujar Deden dalam keterangannya, Minggu (5/12).
Pertamina Patra Niaga terus berkoordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan kepolisian untuk kelancaran operasi di lapangan. “Masyarakat tidak perlu panik karena kami berkomitmen untuk mendistribusikan energi hingga ke seluruh wilayah," katanya.
Korban Jiwa Erupsi Semeru
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan korban meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 13 orang pada Minggu pagi (5/12). Namun baru dua yang diidentifikasi.
“Penyebab dan kronologi masih menunggu data detail dari lapangan. Tetapi untuk total jumlah 13,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaa BNPB Abdul Muhari.
Kedua korban yang sudah teridentifikasi berasal dari Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Lalu, ada sekitar delapan hingga 10 orang yang terjebak di kantor pemilik tambang di Desa Sumberwuluh. Mereka sudah dievakuasi. “Memang masih ada laporan kehilangan. Kami masih melakukan operasi pencarian dan penyelamatan,” kata dia.