PT Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga kini masih menanti arahan pemerintah terkait pembangunan pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang (Proyek Cisem), khususnya untuk proyek dari ruas Batang ke Cirebon.
Direktur Utama PGN, Muhamad Haryo Yunianto mengatakan pihaknya belum dapat memastikan akan terlibat dalam proses pembangunan ruas Batang-Cirebon. Namun yang pasti, PGN berpotensi untuk menggarap proyek pipa transmisi gas Cisem tahap I yakni dari ruas Semarang-Batang.
Pasalnya, perusahaan juga telah melakukan penandatanganan Heads of Agreement (HOA) penyediaan pasokan dan infrastruktur gas bumi. Terutama dengan Kawasan Industri Kendal (KIK) dan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
"Kami sudah lakukan HOA dengan investor industri Batang dan Kendal. Jadi tahap satu dari Semarang ke Batang. Dari Batang ke Cirebon kami mengikuti atau menunggu arahan Kementerian ESDM," ujar Haryo dalam Energy Corner, Senin (20/12).
Adapun untuk proyek Cisem tahap satu ini, Kementerian ESDM bakal memulai proses pengadaaan pada awal 2022, mengingat wilayah Kendal dan Batang tengah dilakukan pengembangan industri yang cukup masif.
Selain itu, Presiden Joko Widodo menurutnya juga mengharapkan supaya kawasan industri Batang dapat bekerja sama dengan beberapa BUMN. Sehingga bisa menjadi pola baru pengembangan kawasan industri dengan satu kolaborasi di dalam penyediaan energi.
Seperti diketahui, Kementerian ESDM telah membuka tender terbuka untuk pembangunan proyek transmisi pipa gas ruas Cirebon-Semarang (Proyek Cisem) mulai November. Adapun proses tender akan berlangsung sekitar tiga hingga empat bulan.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Infrastruktur Minyak dan Gas Bumi Noor Arifin Muhammad sebelumnya mengatakan pihaknya tengah menunggu persiapan kelengkapan untuk lelang. Pelaksanaan lelang adalah UKPBJ KESDM di bawah Biro Umum Kementerian ESDM.
"Kurang lebih tiga sampai empat bulan karena lelang design and build. Dimulai dalam November ini," kata dia kepada Katadata.co.id, Kamis (4/11).
Untuk diketahui, pelaksanan kegiatan ini akan menggunakan skema layanan pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang dan Bangun (Design and Build) dengan Kontrak Tahun Jamak (Multiyears Contract).
Pelaksanaan kegiatan proyek ini sendiri dimulai pada Tahun Anggaran 2022 dengan nilai proyek sebesar Rp 1,14 triliun. Lingkup pekerjaan akan dimulai dari pembangunan Pipa Transmisi Gas Ruas Semarang-Batang sepanjang kurang lebih 62 kilometer (km).