Investasi Minerba Diramal Cerah Ditopang Booming Harga Komoditas

http://bumiresources.com/
Tambang batu bara.
21/1/2022, 16.57 WIB

Investasi di sektor mineral dan batu bara (minerba) pada tahun ini diprediksi masih cerah. Hal ini seiring dengan kenaikan harga komoditas pertambangan yang diyakini masih terus berlanjut hingga akhir tahun 2022.

Kementerian ESDM sendiri menetapkan target investasi pada tahun ini sebesar US$ 5,01 miliar, angka tersebut lebih tinggi 10,79% dibandingkan capaian 2021 yang sebesar US$ 4,522 miliar.

Direktur Center of Economic and Law Studies Bhima Yudhistira menilai kenaikan harga komoditas di sektor pertambangan baik batu bara dan nikel diproyeksi akan terus berlanjut hingga akhir 2022. Hal tersebut sejalan dengan normalisasi ekonomi di negara tujuan ekspor utama.

Indikator lainnya adalah LME Index (London Metal Exchange) yang telah meningkat 33,2% dibanding tahun lalu sehingga berada pada level 4.687. Tren dari LME Index menjadi petunjuk bahwa Indonesia bisa menikmati investasi minerba lebih tinggi di 2022.

"Beberapa perusahaan di sektor pertambangan tengah agresif meminta pinjaman di bank untuk pendanaan alat berat atau barang modal," kata Bhima kepada Katadata.co.id, Jumat (21/1).

Selain itu, pertumbuhan kredit investasi di sektor pertambangan dan penggalian per November 2021 telah mencapai 26,4%. Perusahaan pun sudah siap ekspansi di 2022. Meskipun ada ketidakpastian soal kebijakan ekspor, tapi pada akhirnya pemerintah mengakomodir kepentingan dari perusahaan batu bara.

Namun ada dua tantangan besar di sektor minerba, yakni gangguan rantai pasok dan mahalnya shipping cost untuk ekspor masih berlanjut; dua, standardisasi lingkungan atau ESG (environment, social, governance) yang makin dibutuhkan bagi perusahaan pertambangan dalam mencari sumber permodalan.

"Investor akan lebih selektif, dan memilih perusahaan yang memiliki skor ESG tinggi," ujarnya. Simak databoks berikut:

Ketua Umum Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi), Rizal Kasli berharap permintaan mineral dan batu bara serta mobilitas barang dan jasa pada tahun ini tidak terganggu adanya varian baru Covid-19 (Omicron).

Selain itu, ia juga berharap harga komoditas mineral dan batu bara masih akan tetap tinggi dan upaya pemerintah dalam memfasilitasi penyelesaian kendala perusahaan. "Sehingga realisasi investasi pada akhir tahun 2022 bisa lebih optimal," ujarnya.

Seperti diketahui, investasi sektor minerba masih menggeliat di tengah pandemi. Kementerian ESDM mencatat, capaian penanaman modal di sektor ini pada 2021 tercatat sebesar US$ 4,522 miliar atau Rp 64,8 triliun. Angka tersebut di atas target yang ditetapkan sebesar US$ 4,306 miliar atau Rp 61,7 triliun.

Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin optimistis investasi minerba pada tahun ini dapat meningkat di tengah pandemi. Apalagi pemerintah terus berupaya untuk menggenjot investasi dengan berbagai cara.

Seperti melakukan kegiatan promosi virtual ke beberapa negara lain untuk menawarkan proyek-proyek potensial. Selain itu, ESDM juga akan menjamin kepastian berusaha dengan memperbaiki memperbaiki tata kelola dan regulasi.

Reporter: Verda Nano Setiawan