Selain nikel, harga seng melonjak 18,4% hingga menyentuh rekor US$ 4.896 per ton. Harga timah naik 9,4%, juga mencapai rekor US$ 51 ribu.

"Pasar ini benar-benar gila," kata analis ING Wenyu Yao. "Fundamental saja tidak akan bisa menjelaskan harga ini."

Padahal, peningkatan harga seng moderat pada Siang hari ini, yakni 1,2% menjadi US$ 4.159. Sedangkan timbal naik 3,8% menjadi US$ 2.541, timah 2,7% menjadi US$ 47.975, dan tembaga stabil di level US$ 10.286.

Harga aluminium merosot 5,5% menjadi US$ 3,533 per ton setelah mencapai rekor US$ 4,0734,5 pada sesi sebelumnya.

Untuk menjaga ketertiban pasar, LME pun memberlakukan batas mundur dan mekanisme penangguhan pengiriman untuk kontrak logam dasar yang diselesaikan secara fisik.

“Persediaan yang rendah membuat pasar rentan terhadap volatilitas,” kata para pedagang dan analis.

Persediaan nikel di gudang terdaftar LME mencapai 75.012 ton, atau terendah sejak 2019. Stok aluminium berada di titik terendah sejak 2007 yakni 779.350 ton.

Halaman: