Pertamina Genjot Transisi Energi, Turunkan Emisi Karbon 29% pada 2030

ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/rwa.
Petugas mengecek instalasi di PLTP Kamojang, Garut, Jawa Barat, Rabu (8/9/2021). Pertamina menargetkan penurunan 29% emisi karbon pada 2030 melalui transisi energi.
11/3/2022, 13.50 WIB

Pertamina telah mempersiapkan percepatan transisi energi melalui Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) 2020-2024 dalam rangka menurunkan emisi karbon dioksida (CO2) sebesar 29% pada 2030.

Senior Vice President Research & Technology Innovation Pertamina, Oki Muraza mengatakan guna mendukung transisi energi di Indonesia pihaknya telah mempersiapkan berbagai macam strategi. Salah satunya menyiapkan peta jalan jangka panjang untuk upaya penurunan emisi CO2.

"Pertamina sedang menyiapkan peta jalan untuk energi transisi ini melalui rencana jangka panjang 2020-2024," kata dia dalam Special Dialogue: Akselerasi Transisi Energi Dalam Perwujudan Ekonomi Hijau, Jumat (11/3).

Pertamina juga telah menjalin kerja sama dengan perusahaan asal luar negeri yakni ExxonMobil untuk upaya penurunan emisi CO2. Salah satunya yakni dengan pengembangan teknologi penangkapan karbon Carbon Capture and Storage (CCS) dan Carbon Capture, Utilization, and Storage (CCUS).

Teknologi ini juga sebagai bagian dari upaya perusahaan menggejot produksi minyak melalui teknologi Enhance Oil and Gas Recovery di sumur-sumur Pertamina.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan