Pertamina melalui Subholding Upstream PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menargetkan produksi minyak dan gas (migas) tahun ini sebesar 1.047 juta barel setara minyak (mboepd). Angka ini lebih tinggi dari capaian tahun lalu sebesar 897 mboepd.
Direktur Utama PHE Budiman Parhusip, mengatakan realisasi produksi minyak di tahun 2022 hingga bulan Februari mencapai 524 juta barel per hari (bopd) atau naik 117% dari Februari tahun lalu sebesar 445 juta bopd.
Sementara untuk produksi gas di tahun 2022 hingga bulan Februari mencapai 2.634 juta standar kaki kubik per hari (mmscfd). Angka ini naik 101% dari produksi gas pada Februari tahun lalu sejumlah 2.615 mmscfd.
“Pada bulan Februari lalu kami juga menggarap dua sumur ekplorasi baru, yakni sumur gas di Mantapu dan Sumur Minyak di Sungai Gelam Timur, Jambi. Dengan cadangan 30 juta mmboe masih tahap evaluasi,” kata Budiman saat Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR pada Rabu (6/4).
Sementara untuk capaian pengeboran di tahun 2022 hingga Februari yaitu 90 sumur pengembangan, 2 sumur eksplorasi, 97 sumur workover, serta melakukan well services-well intervention sebanyak 4.745 sumur.
Sebelumnya, Direktur Perencanaan Strategis dan Pengembangan Bisnis PHE, Danar Dojoadhi mengatakan bahwa ada beberapa terobosan yang dilakukan untuk mencapai target tersebut.
‘’Digitalisasi, program Optimus (Optimalization Upsteam Cost), penerapan ESG (Environmental, Social, Governance) serta Onstream beberapa project seperti Jambaran Tiung Biru, OPLL PHSS, Handil dan Emain Waterflood,” ujarnya.
Sebagai upaya dalam peningkatan kinerja dan pemenuhan peraturan pemerintah, PHE memetakan 5 prioritas sesuai arahan Kementerian BUMN yang meliputi meliputi Prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia, Prioritas Inovasi Model Bisnis, Prioritas Technology Leadership, Prioritas Energize Investment dan Prioritas Unleash Talent.
Pada Prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial Untuk Indonesia, PHE menginisiasi beberapa program yaitu Optimus yang merupakan strategi optimisasi biaya melalui efisiensi operasi, implementasi teknologi tepat guna, integrasi procurement dan penggunaan fasilitas bersama, kemudian ESG Score serta dekarbonisasi.
Kemudian pada Prioritas Inovasi Model Bisnis Subholding Upstream Pertamina melakukan upaya pengusulan fiskal insentif Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT). Prioritas Technology Leadership, Subholding Upstream Pertamina merealisasikan melalui program revitalisasi Crown Jewel Mahakam.
Selanjutnya, Prioritas Energize Investment, Subholding Upstream Pertamina melakukan beberapa program antara lain meningkatkan kegiatan I/EOR secara partnership atau mandiri, peremajaan struktur dan reaktivasi sumur suspended, Upstream Plant Realibility 97,5%, akuisisi operator/blok migas di dalam dan luar negeri, percepatan eksplorasi 29 sumur dan migas non konvensional.
Terakhir, pada Prioritas Unleash Talent, Subholding Upstream Pertamina memiliki program fast track talenta unggul yang inklusif, 13% perempuan dalam nominated talent dan 26% pekerja minelinal.
Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022, lifting minyak ditargetkan 703 ribu barel minyak per hari (barrel oil per day/bopd), sedangkan lifting gas 1.036 ribu barel setara minyak per hari (barrel oil equivalent per day/boepd). Dengan demikian, total target lifting migas sebesar 1.739 ribu boepd pada 2022.