Otoritas Yunani telah menahan sebuah kapal tanker minyak berbendera Rusia di lepas pantai pulau Evia sebagai bagian dari sanksi Uni Eropa yang dikenakan pada Moskow atas invasinya ke Ukraina.
Penjaga pantai Yunani menjelaskan bahwa kapal tanker Pegas yang berbendera Rusia dengan 19 awak berkebangsaan Rusia ditangkap di dekat Karystos di pantai selatan Evia yang terletak tak jauh dari daratan Yunani dekat ibu kota Athena.
“(Kapal) itu ditahan sebagai bagian dari sanksi Uni Eropa,” kata seorang pejabat kementerian perkapalan Yunani seperti dikutip Reuters, Selasa (19/4). Seorang petugas penjaga pantai mengatakan bahwa muatan minyak yang dibawa kapal tersebut belum disita.
Kantor Berita Athena melaporkan bahwa kapal ini sebelumnya mengalami masalah mesin. Kondisi gelombang laut yang tidak bersahabat memaksa kapal tersebut berlabuh di lepas pantai Karystos di mana ia ditahan otoritas setempat.
Awal bulan ini Uni Eropa melarang kapal berbendera Rusia berlabuh di pelabuhan blok yang beranggotakan 27 negara tersebut, dengan beberapa pengecualian, sebagai tambahan dari sederet sanksi yang telah dijatuhkan kepada negara ini.
Aksi Rusia menyerang Ukraina membuatnya menjadi negara dengan sanksi internasional terbanyak. Mengutip data Castellum.AI, total sudah ada 5.532 sanksi yang diberikan kepada Rusia per 6 Maret 2022.
Ada 2.778 sanksi yang diberikan setelah 22 Februari 2022, ketika Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui kedaulatan dua daerah separatis di Ukraina. Simak databoks berikut:
Tambahan sanksi ini membuat Rusia menggeser Iran yang memiliki 3.616 sanksi. Suriah berada di peringkat ketiga dengan 2.608 sanksi. Lalu, Korea Utara di peringkat keempat dengan 2.077 sanksi.
Sanksi yang diberikan kepada Rusia ini ditujukan untuk politisi, pejabat (termasuk Putin sendiri), oligarki, korporat besar, lembaga keuangan, dan kompleks industri militer.